Polri Apps
banner 728x90

KACABDIS KP Lingga: Nelayan Lingga Harus Dibuat Modern

Kacabdis KP Lingga, Naskarwandi. (ist)

Lingga, Owntalk.co.id – Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lingga, harapkan perubahan modernisasi alat tangkap guna mengoptimalisasi potensi sumberdaya ikan dan peningkatan produksi penangkapan ikan di wilayah Kabupaten Lingga.

Pasalnya, para nelayan di wilayah Kab. Lingga hingga saat ini masih banyak yang menggunakan alat tangkap tradisional dengan armada kapal kecil dari 5 GT.

Sehingga nelayan di wilayah Kab. Lingga dikategorikan sebagai nelayan tradisional, yang mana nelayan tradisional adalah nelayan yang memanfaatkan sumber daya perairan dengan memakai peralatan tradisional.

Oleh sebabnya, peralatan yang digunakan masih relatif sederhana, meski jauh lebih aman untuk lingkungan.

“Dari data pengajuan terbitnya tanda daftar kapal perikanan (TDKP) yang diajukan kepada cabang Dinas terlihat alat tangkap yang dipergunakan oleh nelayan lingga seperti, jaring, bubu,dan pancing ulur dan produksi perbulan untuk 1 kapal berkisar 200 Kg saja,” ungkap Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Lingga, Naskarwandi, ST kepada Owntalk.co.id, Minggu, (14/01/2024).

“Sementara klasifikasi nelayan modern menggunakan perahu mesin atau kapal besar dengan ukuran besar dari 5 GT untuk berlayar ke laut. Untuk menangkap ikan nelayan modern menggunakan radar pendeteksi ikan,” tambahnya

Menurutnya, wilayah perairan laut Kab. Lingga memiliki potensi sumberdaya perikanan, yang kaya, akan tetapi pemanfaatan sumberdaya perikanan belum optimal.

Sementara itu, berdasarkan pantauan pengawasan terhadap pelaku usaha perikanan tangkap, pemanfaatan sumberdaya perikanan malah dimanfaatkan oleh nelayan-nelayan yang berada dari luar daerah Kab. Lingga.

“Seperti nelayan karimun yang menggunakan kapal ukuran 30 GT dalam melaksanakan aktivitas penangkapan ikan diwilayah kabupaten lingga, begitu juga dengan nelayan bintan dan tanjungpinang,” bebernya

Lanjut Naskarwandi, melihat kondisi ini, Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Lingga berharap, agar nelayan lingga merubah jenis alat tangkap kearah yang lebih modern.

“Seperti halnya alat tangkap purseine dan gill net yang beroperasi dilaut lepas, dan juga waktu penangkapan ikan tidak lagi 3 atau 4 hari, melainkan jam operasi sampai 10 hari dilaut,” harapnya

“Untuk mencapai kearah nelayan modern, kita mulai dari nelayan-nelayan yang bermitra dengan pengumpul ikan (toke) untuk merubah alat tangkap kearah modern, dan jangan harus berinteraksi dengan luar yang mempergunakan alat tangkap modern, sehingga nelayan lingga kelaut tidak hanya sekedar cukup makan saja, maka nelayan lingga harus dibuat modern,” imbuhnya

Untuk itu, melalui dukungan dorongan dari semua pihak, antara pelaku usaha, HNSI, maupun stakeholder terkait akan mewujudkan harapan perubahan modernisasi alat tangkap di wilayah Kab. Lingga. (Yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *