Polri Apps
banner 728x90

Ansar Upayakan Kepri Dapat Rp700 M Dana Hibah dari MCC

Rapat Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad bersama MCC di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Tanjungpinang, Owntalk.co.id – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menegaskan bahwa keterbatasan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mendorong Pemerintah Provinsi Kepri untuk mencari sumber dana dari berbagai pihak demi menjaga keberlanjutan pembangunan di daerah tersebut.

Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menjalin kerjasama dengan Millenium Challenge Corporation (MCC), lembaga inovatif dan independen Pemerintah Amerika Serikat yang berkomitmen membantu pengentasan kemiskinan secara global. Gubernur Ansar Ahmad telah intens berkomunikasi dengan MCC, bahkan terlibat dalam pertemuan langsung.

Di Tanjungpinang pada Selasa (9/12/2024), Gubernur Ansar Ahmad mengumumkan bahwa Pemerintah Provinsi Kepri telah mempersiapkan readiness criteria, yaitu kriteria kesiapan untuk menerima hibah investasi dari MCC.

“Semua persyaratan sudah disiapkan, dan Kepri menjadi provinsi pertama di Indonesia dengan readiness criteria paling lengkap,” tambahnya.

Hingga saat ini, Kepri telah menerima dana hibah investasi senilai Rp350 miliar. Gubernur menyampaikan bahwa kemungkinan penyaluran dana baru akan dilakukan pada akhir tahun 2024, mengingat kompleksitas persyaratan yang harus dipenuhi.

Meskipun demikian, Pemerintah Provinsi Kepri tengah berupaya mendapatkan bantuan dalam skala dua kali lipat dari MCC, mencapai Rp700 miliar.

“Semua sudah kita desain, dan mereka (MCC) sudah berkali-kali datang kemari. Kemungkinan Bappenas juga mendukung itu,” ungkap Gubernur Ansar.

Kerjasama antara MCC dan Kepri terjalin melalui program Compact-2, di mana Kepri menjadi salah satu dari lima provinsi di Indonesia yang menerima hibah investasi.

Tujuan dari hibah ini adalah mendukung pembangunan infrastruktur, khususnya Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau Tanjungpinang.

Gubernur Ansar menjelaskan bahwa program Compact-2 melibatkan pembiayaan infrastruktur dari MCC untuk pengembangan Pelabuhan Kuala Riau Tanjungpinang.

Proyek ini mencakup pembangunan infrastruktur menyeluruh, mulai dari pelabuhan internasional Sri Bintan Pura, Gurindam 12, hingga area Gudang Minyak.

Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau diperkirakan memiliki Indikasi Economic Return Rate (ERR) antara 14 hingga 20%, menjadikan Kepri berada di posisi yang kuat untuk mendapatkan hibah maksimal.

Gubernur Ansar juga merencanakan pembangunan ruang dingin penyimpanan (cold storage) di kawasan ini, dengan Pelantar II dijadikan pusat penjualan hasil laut serta menyediakan tempat bagi UMKM untuk mendorong produk lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *