Polri Apps
banner 728x90

Ansar Siap Kembalikan Kejayaan Tanjungpinang sebagai Ibukota

Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad.

Tanjungpinang, Owntalk.co.id – Pemerintah Provinsi Kepri, di bawah instruksi Gubernur H. Ansar Ahmad, kini giat mengubah wajah Kota Tanjungpinang sebagai ibukota provinsi.

Upaya ini bertujuan untuk mengembalikan kejayaan kota tersebut, sebagaimana masa lalu yang gemilang.

Gubernur Ansar menyatakan bahwa Tanjungpinang, yang pernah menjadi ibukota Provinsi Riau dan ibukota Kabupaten Kepulauan Riau, seharusnya lebih unggul dibandingkan kabupaten/kota lain di provinsi ini.

“Kota Batam dan Bintan lebih dikenal masyarakat di manca negara maupun di Indonesia,” ungkap Gubernur Ansar, menyoroti beberapa pengalaman pribadi saat bertemu dengan orang luar Kepulauan Riau.

Menurut Ansar, Batam dan Bintan mendapatkan ketenaran karena memiliki sejumlah sektor unggulan dan mendapatkan keistimewaan dari pemerintah pusat.

“Batam sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas yang telah dikembangkan secara khusus, sementara Bintan menjadi daya tarik wisata dan industri yang banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara,” jelas Gubernur Ansar.

Gubernur Ansar berpendapat bahwa Tanjungpinang, sebagai bekas ibukota provinsi dan kabupaten, layak mendapatkan status sebagai kawasan warisan budaya atau “Heritage.”

Namun, Kota Lama Tanjungpinang, yang dulunya menjadi pusat kegiatan, saat ini mengalami sepi karena pergeseran konsentrasi penduduk ke kawasan Timur Kota Tanjungpinang.

“Hal ini menjadi dasar untuk Pemerintah Provinsi Kepri melakukan pembenahan, terutama di kawasan Kota Lama,” kata Gubernur Ansar.

Meskipun dihadapkan pada keterbatasan anggaran, revitalisasi di kawasan Kota Lama pada tahun 2024 diarahkan pada Jalan Merdeka dan Teuku Umar.

Pada tahun ini, fokus penataan akan diarahkan kepada penataan kabel yang dianggap mengganggu estetika kota.

“Di tahun 2024 ini, kabel-kabel yang ada di Jalan Teuku Umar dan Jalan Merdeka akan kita benahi. Keterbatasan anggaran memaksa kita untuk fokus pada penataan kabel terlebih dahulu,” ujar Gubernur Ansar.

Gubernur Ansar menyatakan bahwa penataan wilayah dan revitalisasi Kota Tanjungpinang di tahun 2024 dihentikan sementara waktu, mengingat anggaran yang difokuskan untuk penyelenggaraan Pilpres, Pilkada, dan Pileg.

“Selain itu, turunnya dana bagi hasil (DBH) akibat fluktuasi harga minyak menjadi faktor lain,” tambah Gubernur Ansar.

Meskipun demikian, Gubernur Ansar berharap penataan kawasan Ibukota Kepri dapat dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya.

Beberapa wilayah di Kota Tanjungpinang dipandang memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan, seperti kawasan Pelantar II, Jalan Bintan, dan Lorong Bintan.

“Ini sangat penting karena kawasan Kota Lama sangat menarik,” tegas Gubernur Ansar, menekankan pentingnya upaya menyeluruh dalam mengembangkan dan mengemas kawasan tersebut.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Kepri juga akan fokus pada penataan kawasan Gurindam 12, mendapat bantuan lebih dari Rp30 miliar untuk pengembangan ekonomi kreatif digital pada tahun 2024.

Penataan kawasan Gurindam 12 akan difokuskan pada penataan areal yang akan ditempati oleh para pedagang.

Pemprov Kepri juga akan terus memprioritaskan penataan Pulau Penyengat, mendapat bantuan sebesar Rp20 miliar dari Pemerintah Pusat pada tahun 2023.

Gubernur Ansar optimis bahwa Pulau Penyengat memiliki potensi besar untuk menarik kunjungan wisatawan. Sebagian besar jalan di Pulau Penyengat telah dibangun, dan tahun depan akan dilanjutkan dengan sebagian pembangunan jalan lainnya, jalan lingkar, dan Balai Adat.

Pembangunan Monumen Bahasa Nasional juga sedang diupayakan oleh Gubernur Ansar, dan ia berharap Presiden dapat hadir pada groundbreaking proyek tersebut.

“Kita ini sebenarnya punya telur emas dan tinggal ditetaskan saja emasnya,” ujar Gubernur Ansar, optimistis terhadap potensi pembangunan kawasan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *