Polri Apps
banner 728x90

Inflasi Indonesia 2023 Berhasil Terkendalikan dan Stabil

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,. Ailangga Hartarto. (Dok; Humas Ekon)

Jakarta, Owntalk.co.id – Pencapaian inflasi di Indonesia pada tahun 2023 berhasil dipertahankan pada tingkat yang stabil dan terkendali, berada dalam rentang target sasaran sebesar 3 persen ±1. Capaian inflasi tersebut tercatat sebesar 2,61 persen (year on year/yoy), menunjukkan penurunan dibandingkan dengan realisasi tahun 2022 yang mencapai 5,51 persen (yoy).

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pencapaian ini tidak terlepas dari koordinasi dan sinergi yang kuat melalui Tim Percepatan dan Percepatan Investasi – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPIP-TPID).

Upaya ini dilakukan untuk mengendalikan gejolak harga di tengah ketidakpastian yang masih tinggi, termasuk gangguan cuaca dari El Nino. Pencapaian ini juga menunjukkan kinerja lebih baik dibandingkan dengan sejumlah negara yang masih memiliki inflasi di atas target sasaran.

Berdasarkan data Bloomberg, beberapa negara yang masih mengalami inflasi di atas sasaran target termasuk Euro Area (2,4 persen yoy), Jepang (2,8 persen yoy), Amerika Serikat (3,1 persen yoy), Korea Selatan (3,2 persen yoy), Jerman (3,2 persen yoy), Inggris (3,9 persen yoy), Rusia (7,5 persen yoy), Turki (62,0 persen yoy), dan Argentina (160,9 persen yoy).

Pertumbuhan inflasi pada Desember 2023 dipengaruhi oleh pergerakan seluruh komponen inflasi. Komponen harga yang diatur oleh Pemerintah (administered prices/AP) mengalami inflasi sebesar 0,39 persen (mtm) atau 1,72 persen (yoy). Secara bulanan dan tahunan, tarif angkutan udara, rokok kretek filter, dan rokok kretek putih menjadi penyumbang inflasi pada Indeks Harga Konsumen (IHK) Desember 2023.

Sementara itu, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,14 persen (mtm) atau 1,80 persen (yoy). Meskipun dalam tren melandai, inflasi inti masih terjaga. Realisasi inflasi inti Indonesia menempati peringkat 10 dari 86 negara menurut catatan Trading Economics, menegaskan stabilitas dalam perekonomian.

Komponen harga pangan yang bergejolak (volatile food/VF) mengalami peningkatan sebesar 1,42 persen (mtm) atau 6,73 persen (yoy). Gangguan cuaca akibat El Nino memengaruhi produksi pangan, terutama padi dan cabai, yang menjadi penyumbang utama inflasi sepanjang tahun 2023.

Pemerintah, sepanjang tahun 2023, terus berupaya menjaga ketersediaan pasokan pangan dan keterjangkauan harga. Upaya ini melibatkan penguatan cadangan pangan khususnya beras, penyaluran beras medium melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), serta penyaluran bantuan pangan beras.

Per 31 Desember 2023, cadangan beras pemerintah (CBP) tetap terjaga sebesar 1,3 juta ton sesuai dengan target, sementara penyaluran SPHP mencapai 1,2 juta ton atau 110,3% dari target hingga 30 Desember 2023. Selanjutnya, penyaluran bantuan pangan beras untuk periode September-Desember mencapai 852,33 ribu ton atau 99,82 persen dari target.

Pemerintah juga melaksanakan program mobilisasi pangan melalui fasilitasi distribusi pangan, dengan realisasi mencapai 2,54 ribu ton, terutama pada komoditas jagung, kedelai, dan beras.

Airlangga Hartarto menekankan bahwa berbagai program kebijakan yang disinkronkan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah mampu menahan kenaikan harga pangan lebih lanjut.

“Komitmen dan sinegi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia akan terus diperkuat, terutama untuk menjaga inflasi tetap stabil dan terkendali dalam rentang sasaran di tengah berbagai tantangan domestik dan global,” tegas Airlangga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *