Batam, Owntalk.co.id – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terus menjalin sinergi dengan PLN untuk merealisasikan Program Kepri Terang, sebuah inisiatif bertujuan menyediakan layanan listrik yang merata dan berkualitas untuk seluruh masyarakat di kepulauan tersebut.
Sebagai langkah progresif dari Program Kepri Terang, Pemprov Kepri bersama PLN telah mengawali pembangunan Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah (SKLTM) dengan tegangan 20 kiloVolt (kV) yang menghubungkan Batam dengan Pulau Buluh.
SKLTM sepanjang 1,16 kilometer di dasar laut ini menjadi langkah signifikan untuk meningkatkan pasokan listrik di Pulau Buluh. Sebelumnya, masyarakat di pulau tersebut hanya mendapatkan pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) selama 14 jam per hari.
Dengan adanya SKLTM, diharapkan mereka dapat menikmati pasokan listrik yang lebih andal dan efisien selama 24 jam. Pekerjaan ini dijadwalkan akan selesai pada akhir tahun 2023.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, mengungkapkan bahwa memenuhi kebutuhan dasar listrik di daerah kepulauan seperti Kepri merupakan tantangan yang tidak mudah, mengingat kondisi geografis yang didominasi oleh perairan.
Namun, dengan listrik sebagai kebutuhan dasar masyarakat dan keberhasilan Program Kepri Terang, pemerintah bersama PLN berkomitmen untuk menyediakan listrik kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk di wilayah pesisir.
Ansar menekankan bahwa pembangunan SKLTM adalah bukti keseriusan pemerintah dalam menangani kebutuhan listrik di daerah pesisir, sejalan dengan upaya pemerataan melalui program Kepri Terang.
Beliau mengapresiasi upaya PLN dan semua pihak yang terlibat, berharap agar pekerjaan ini dapat berjalan dengan baik, sehingga masyarakat Pulau Buluh yang sebelumnya hanya mendapatkan listrik selama 14 jam per hari dapat segera menikmati pasokan listrik 24 jam yang berkualitas.
Program Kepri Terang, dimulai sejak tahun 2021, telah berhasil menyalurkan listrik ke desa-desa dan pulau-pulau yang sebelumnya belum teraliri listrik di seluruh Kepri.
Selain itu, program ini juga memberikan bantuan penyambungan listrik gratis bagi keluarga kurang mampu di berbagai daerah di Kepri, seperti Karimun, Bintan, Batam, Lingga, dan Natuna.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau & Kepulauan Riau (UIDRKR), Agung Murdifi, menjelaskan bahwa pembangunan saluran kabel laut ini merupakan bagian dari program dedieselisasi atau penonaktifan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
Langkah ini diambil untuk menekan emisi gas rumah kaca (GRK) guna mencapai target net zero emissions pada tahun 2060.
Agung menegaskan bahwa PLN memiliki roadmap untuk mengembangkan sistem kelistrikan di Kepulauan Riau. Pembangunan SKLTM di Pulau Buluh dengan tegangan 20 kV merupakan bagian integral dari rencana kerja tersebut, seiring dengan komitmen untuk menyediakan listrik 24 jam bagi warga Pulau Buluh.