Polri Apps
banner 728x90

Indonesia Jajaki Kerja Sama Sektor UMKM dengan Afrika Selatan

Menteri Koperasi UKM Teten Masduki menyambut baik kedatangan delegasi bisnis dari Afrika Selatan untuk menjajaki peluang kerja sama dalam mengembangkan UMKM antara Indonesia dengan Afrika Selatan. (Dok; KemenkopUKM)

Jakarta, Owntalk.co.id – Selain negara-negara seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Tiongkok yang telah memiliki jalur perdagangan stabil dengan Indonesia, Afrika Selatan juga dianggap memiliki potensi besar sebagai pasar ekspor dalam sektor manufaktur.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, yang menyatakan bahwa ada banyak potensi kerjasama yang bisa dijajaki antara Indonesia dan Afrika Selatan.

“Kita dapat menggali potensi kerjasama dalam rantai pasok, akses ke pasar, transfer riset dan teknologi, serta memperkuat strategi kebijakan ekspor,” kata Menteri Teten. Ia juga menunjukkan bahwa nilai ekspor Indonesia ke Afrika Selatan mencapai $1 juta pada tahun 2022.

Sektor-sektor yang menjanjikan dalam ekspor ke Afrika Selatan meliputi produk berbasis sawit, sabun, kopi, kendaraan bermotor, pipa, saus, kertas, dan barang-barang berbahan karet.

SMESCO Indonesia telah berperan dalam upaya meningkatkan ekspor Indonesia dengan mendirikan Smesco Hub Timur di Nusa Dua, Bali, yang dikenal sebagai “Gateway to The East”. Tempat ini diharapkan akan menjadi pusat inovasi dan kolaborasi bagi para wirausaha dan investor.

“Kami bertekad untuk mendukung pertumbuhan UMKM dengan menyediakan sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan,” kata Menteri Teten.

UMKM memiliki peran kunci dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi signifikan pada pertumbuhan, inovasi, dan penciptaan lapangan kerja.

Menteri Teten berharap bahwa kolaborasi antara Indonesia dan Afrika Selatan akan menciptakan peluang baru dan berkelanjutan, termasuk dalam pengembangan infrastruktur rantai pasok dan berbagai bentuk kerjasama lain yang mendukung pertumbuhan UMKM dan perekonomian kedua negara.

Perwakilan dari Wholesale and Retail SETA, Sipho Shoba, menyatakan ketertarikan mereka dalam memahami lebih rinci sektor perdagangan grosir dan ritel di Indonesia serta mencari solusi untuk tantangan yang mungkin ada di sektor tersebut.

“Kami juga ingin mencari alternatif pemecahan masalah yang menjadi tantangan pada sektor tersebut agar bisa diaplikasikan, baik melalui pelatihan, pendidikan, dan pengembangan kapasitas pelaku usaha,” ucap Sipho.

Sementara itu, Maanda Tshifularo dari GIBS University of Pretoria menyatakan bahwa kunjungan mereka ke Indonesia adalah untuk memahami sistem bisnis, terutama dalam konteks UMKM, sambil juga mengenal lebih jauh budaya Indonesia.

“Kami berharap ada kerja sama dan pertukaran pengetahuan yang akan memungkinkan pengembangan bisnis antara Indonesia dan Afrika Selatan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *