* Satu Lagi Digandeng Wiraraja Dengan Investasi Lebih Dahsyat
Batam, Owntalk.co.id – Selain perusahaan kaca dan panel surya milik Kelompok Xinyi, ada satu lagi perusahaan swasta yang akan masuk ke Batam, Provinsi Kepulauan Riau, dan tercatat sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Perusahaan itu adalah PT Marubeni Global Indonesia (MGI), perusahaan konsorsium asal Amerika Serikta (AS) dan Taiwan, yang berhasil digaet oleh Kelompok Wiraraja Indonesia.
”Di Batam ini ada dua perusahaan yang sama-sama mendapat fasilitas Proyek Strategis Nasional. Yang satu PT Xinyi Group yang bekerjasama dengan Rempang Eco City (REC), dan satu lagi PT MGI yang bekerjasama dengan konsorsium dari Amerika Serikat. Pembangunan proyek yang menelan ratusan triliun itu akan dimulai tahun depan (2024),” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Provinsi Kepulauan Riau, Akhmad Ma’ruf Maulana, kepada Owntalk.co.id di Batam, 1/10/2023.
Rencananya, kata Ma’ruf, peluncuran dimulainya investasi jumbo itu akan ditandatangani oleh kedua pihak (Marubeni dan Wiraraja) di hadapan dua kepala negara. Investasi awal mencapai Rp87 triliun. ”Inshaa Allah, penandatanganan dimulainya pembangunan perusahaan itu akan dilakukan dalam waktu dekat di Amerika Serikat,” ucap Ma’ruf.

Kedua PSN itu, kata Ma’ruf yang juga pemilik Wiraraja Group, bergerak di bidang yang hampir bersamaan. Yang satu perusahaan kaca dan panel surya, sementara yang satu lagi perusahaan industri yang memproduksi solar part hingga semi konduktor. Tenaga kerja yang akan diserap di Marubeni Global Indonesia itu akan mencapai 32.000 tenaga kerja, dan akan terus bertambah seiring dengan kemajuan perusahaan. ”Kedua perusahaan itu sama-sama akan dimulai pembangunannya tahun depan. Izin penggunaan lahan telah keluar dari pihak yang terkait, termasuk dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan seluas lebih dari 5.000 hektar,” kata Ma’ruf.
Peizinan terhadap perusahaan yang akan didirikan Konsorsium Marubeni itu, menurut Ma’ruf lagi, sudah pada tahap penyelesaian proses. Mulai dari izin kelistrikannya. izin usaha, dan kesiapan lahan yang akan digunakan sudah keluar (diterbitkan) oleh kementerian dan lembaga terkait. ”Kita berharap pemerintah memberi sama-sama ruang kepada perusahaan PSN ini, dan dengan masuknya persahaan besar ini, maka investasi di Kepri akan tumbuh bersama-sama dan berkembang bersama-sama, dan berangkulan dengan masyarakat,” kata Ma’ruf.
Inshaa Allah, kami bisa bergandengan tangan dengan semua pihak. Dan ini akan menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri. Ini semuanya jangan dilihat investasi dari mana, tetapi ini momentum bagi stake holder, supaya investasi yang masuk dari Xinyi dan AS sama-sama kita sambut.
Akhmad Ma’ruf Maulana, Ketua Umum Kadinda Provinsi Kepulauan Riau.
Tidak Merelokasi Tetapi Merangkul Masyarakat
Menurut Ketua Kadin Kepri itu, kehadiran perusahaan raksasa dari AS itu akan hidup berdampingan dengan warga masyarakat yang telah mendiami kawasan. Rencananya lokasi perusahaan berada di Wilayah Batam, Kepulauan Riau. ”Kami berharap dengan masuknya investasi ini, bisa membuat sejahtera masyarakat Kepri dan bisa membuat pertumbuhan di Provinsi Kepri. Dan, ini momentum pertumbuhan industri di Provinsi Kepri, dan saya berharap sebagai Ketua Kadin Kepri tidak ada lagi gesekan-gesekan,” tegas Ma’ruf.
Kehdiran perusahaan itu, kata Ma’ruf lagi, menjadi momentum masuknya perusahaan besar dengan cara berangkulan dan membangun bersama serta tumbuh bersama. ”Masyarakat sebagai mitra dan pendukung agar perusahaan ini bisa menarik dan memperkuat ekonomi di Provinsi Kepri. Inilah momentum untuk duduk bersama, untuk recovery, supaya Provinsi Kepri ini dijadikan sebagai tempat pusat industri renewable resource (sumber-sumber terbarukan) dan nantinya menjadi pusat industri terbesar se Asia,” ujar Ma’ruf.
Wiraraja Group, kata Ma’aruf, menarik investasi AS. ”Inshaa Allah, kami bisa bergandengan tangan dengan semua pihak. Dan ini akan menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri. Ini semuanya jangan dilihat investasi dari mana, tetapi ini momentum bagi stake holder, supaya investasi yang masuk dari Xinyi dan AS sama-sama kita sambut,” katanya.
Ketua Kadin itu berharap jangan ada lagi yang mengatakan investasi ini tidak ada apa-apanya. Sebab itu pihaknya berharap perusahaan yang akan masuk nyata memberdayakan masyarakat, dan konkret menaikkan taraf hidup masyarakat terutama UKM-nya supaya tumbuh bersama-sama. Jadi, tujuan masuknya perusahaan itu tidak lain, bagaimana membuat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepri.
”Kita dukung bersama, kami berharap tidak ada lagi gesekan. Kami berharap dari Kadin Kepri, investasi kita dukung bersama, kita carikan jalan bagaimana investasi ini masuk dan menjadi kesejukan. Dengan keunggulan itu menaikkan harkat dan martabat warga Provinsi Kepri,” pungkas Ma’ruf. (*)