Batam, owntalk.co.id – Pengurus Taekwondo Indonesia Kota Batam 2023 menggelar Musyawarah Kota (Muskot). Kegiatan tersebut diwarnai aksi walkout dari Ryan Jimmy Siburian Bakal Calon Ketua Taekwondo Indonesia Kota Batam berikutnya serta beberapa Dojang. Mereka menilai pihak Pengurus Kota (Pengkot) Taekwondo Indonesia Kota Batam sarat kepentingan.
Dalam kegiatan tersebut, Dinilai banyak kejanggalan, muali dari tidak adanya Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC). Lalu mekanisme peserta pemilik suara dan lainnya. Pada Muskot tersebut terdapat dua kandidat Calon Ketua, yaitu, Ryan Jimmy Siburian dan Slamet.
Ketua KTC (Kepri Taekwondo Cabang) Mulyadi Nasution mengatakan, pihaknya melihat Muskot Taekwondo Indonesia Kota Batam sangat tidak sesuai dengan aturan. Sebab, kurangnya keterbukaan dalam persyaratan serta pelaksanaan acara.
“Kami menganggap Muskot ini tidak transparan, mulai dari kepanitiaan hingga jumlah peserta yang hadir,” ungkapnya di hotel PIH Batam Center, Minggu (27/08/2023).
Lanjut Mulyadi, Tidak hanya itu saja, terkait persyaratan calon ketua juga menjadi perhatian serius. Peserta merasa bahwa batas waktu pengumuman syarat calon ketua yang hanya tiga hari sebelum acara adalah tidak wajar.
“Harusnya dua minggu sebelum acara sudah di umumkan siapa saja yang menjadi calon ketua nantinya. Kami juga menyoroti kurangnya transparansi dalam hal pemilihan calon ketua dan hak suara,” jelasnya.
Mulyadi juga menjelaskan, Sejumlah peserta juga mempertanyakan adanya etika dalam musyawarah. Mereka mencatat bahwa beberapa klub baru-baru ini didirikan hanya beberapa bulan sebelumnya dan sudah memiliki hak suara. Hal ini dianggap merugikan klub yang telah lama eksis dan memiliki kontribusi nyata dalam olahraga taekwondo.
“Sebenarnya kami berharap agar kepanitiaan menjadi lebih terbuka dan transparan, dengan pengumuman yang jelas tentang persyaratan dan prosedur acara. Selain itu, peserta juga menginginkan agar pengaturan hak suara menjadi lebih adil dan mengacu pada peraturan organisasi yang berlaku,” ujarnya.
Hal senada juga di ungkapkan oleh Ryan Jimmy Siburian Balon Ketua Taekwondo Indonesia Kota Batam menuturkan, pihaknya Walkout dari Muskot tersebut karena terlihat banyak sarat kepentingan. Menurutnya, jika di lanjutkan juga tidak akan berdampak baik untuk dunia olah raga kedepan.
“Saya keluar dan pamit diri, saya tau proses ini sudah tidak benar dan sarat kepentingan. Saya ini orang taekwondo, saya tau bagaimana, bukan hasil, tapi bagaimana prosesnya. Kalau mereka mau lanjut silakan saja, saya walkout, mundur dari acara.
Saya rasa ini untuk tujuan tertentu saja, saya memilih Walkout karena ingin yang terbaik buat kemajuan taekwondo Batam,” katanya.
Menurut Jimmy, seharusnya, sebelum melaksanakan Muskot Taekwondo Indonesia Kota Batam tahun 2023 ini, Pengkot Taekwondo Indonesia Kota Batam terlebih dahulu memberitahukan kepada semua klub-klub yang tergabung. Minimal 14 hari pemberitahuan, seperti mengenai penjaringan dan pembentukan panitia.
“Ini pemberitahuannya di tanggal 24 dan tanggal 23 masuk, berarti maju satu hari suratnya. Dan yang parahnya, saat Muskot ini tidak ada Steering Committee dan Organizing Committee,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Muskot Taekwondo Indonesia 2023, Arli membantah ada kejanggalan di Muskot Taekwondo Kota Batam 2023. Menurutnya semua sudah dilakukan sesuai dengan AD/ART Taekwondo Indonesia.
“Beliau (Jimmy) walkout karena menganggap tidak sesuai, padahal kita sudah sesuai dengan SOP. Muskot tetap berlangsung,” kata Arli.
Tidak adanya Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC), menurutnya, karena keterbatasan panitia saja. Untuk persyaratan calon Ketua, tidaklah sulit dan juga sudah sesuai dengan AD/ART.
“Kita juga punya keterbatasan, semuanya sudah sesuai SOP. Dan untuk 4 klub yang dipermasalahkan sebenarnya sudah klub lama, hanya registrasi baru dilakukan saja, kami sudah lihat cek ke lokasi,” paparnya.