Persoalan Rempang-Galang Tuai Komentar Tokoh NTT Batam

Tokoh Masyarakat NTT Batam, Simon Payung Masan, Ketua Yayasan Keluarga Flobamora Batam. (Foto: Pribadi)

Batam, Owntalk.co.id – Kontroversi yang sedang berkembang antara masyarakat Rempang-Galang dan pemerintah terkait rencana investasi pabrik kaca terbesar kedua setelah Cina telah memancing tanggapan dari tokoh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), Simon Payung Masan.

Simon Payung Masan, yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat Flores NTT di kota Batam dan Kepulauan Riau (Kepri), memberikan pandangannya terkait isu ini menyusul demonstrasi yang diadakan oleh masyarakat Rempang-Galang di kantor BP Batam beberapa waktu lalu (Rabu, 23/08/2023).

Dalam peranannya sebagai tokoh masyarakat, Simon Payung Masan mengharapkan pemerintah dapat mengambil kebijakan yang bijaksana dalam menjaga hak-hak masyarakat di Rempang-Galang.

Hal ini tidak hanya berlaku bagi masyarakat tempatan (Melayu), tetapi juga termasuk warga dari Flores NTT yang telah lama bermukim dan hidup berdampingan dengan masyarakat Melayu. Interaksi dan ikatan kedua kelompok etnis ini telah terjalin selama bertahun-tahun, dan hubungan pernikahan antara keduanya pun telah banyak terjadi.

Simon Payung Masan tetap memberikan dukungan terhadap pelaksanaan investasi di wilayah tersebut, dengan harapan bahwa investasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar dan tidak mengabaikan hak-hak masyarakat adat yang ada di Rempang-Galang.

“Dalam konteks ini, kami sangat berharap bahwa pemerintah dapat mengambil kebijakan yang bijak. Masyarakat adat yang tersebar di beberapa kampung tua di Rempang-Galang seharusnya mendapatkan perlindungan sesuai dengan ketentuan hukum. Namun, kami juga memahami bahwa investasi merupakan suatu keharusan untuk memajukan daerah dan mendorong perekonomian masyarakat setempat,” ujar Simon kepada Owntalk pada Jumat (25/08/2023).

“Iya, tentu bukan perkara yang mudah, tetapi kami berharap solusi ‘win-win’ dapat ditemukan dengan membangun komunikasi yang baik dan tepat,” tambah ketua Yayasan Keluarga Flobamora ini.

Simon juga mengakui bahwa investasi ini memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal. Hal ini tentunya merupakan peluang yang positif bagi perkembangan wilayah tersebut.

“Kami berharap agar segera ditemukan titik tengah dan solusi yang bijak, sehingga program investasi ini dapat dijalankan dengan sepenuhnya,” tutupnya. (AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *