Polri Apps
banner 728x90

Terima Kunjungan Delegasi WTC Utah, Ansar Paparkan Iklim Investasi Kepri

kunjungan delegasi World Trade Center (WTC) Utah Amerika Serikat di Batam.

Batam, Owntalk.co.id – Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, menerima kunjungan delegasi dari World Trade Center (WTC) Utah, Amerika Serikat, yang datang ke Batam dalam rangka Utah’s Southeast Asia Business Trip. Pertemuan ini berlangsung di Restoran Sri Rezeki, Batam, pada Selasa (11/07).

Kunjungan dari WTC Utah ini dilakukan untuk mempelajari peluang bisnis dan investasi yang sedang dijajaki oleh para investor dan pengusaha asal Salt Lake City, Utah.

Delegasi yang dipimpin oleh Cal Peterson, Representative Vice President, dan Senator Utah, Lincoln Fillmore, telah melakukan kunjungan ke beberapa negara di Asia Tenggara sejak tanggal 7 Juli, termasuk Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Batam dipilih sebagai tujuan kunjungan mereka di Indonesia karena posisi strategisnya sebagai persimpangan jalur pelayaran dunia dan reputasinya sebagai lumbung investasi bagi investor asing.

Dalam paparannya, Ansar mengamini hal tersebut. Ia menjelaskan bahwa Provinsi Kepulauan Riau memang merupakan daerah yang sangat cocok untuk penanaman modal dan investasi.

Letaknya yang berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan Selat Malaka menjadikan Kepulauan Riau sebagai tempat transit kapal-kapal dari seluruh dunia.

“Kepulauan Riau adalah terasnya Indonesia, karena kita berada di choke point Selat Malaka, salah satu dari empat choke point di dunia. Setiap tahun, ribuan kapal melintasi Kepulauan Riau,” ujar Ansar.

Lebih lanjut, Ansar menekankan bahwa iklim investasi di Kepulauan Riau sangat mendukung para investor. Kepulauan Riau memiliki empat kawasan Free Trade Zone (FTZ) di tiga pulau yang berbeda, yaitu Batam, Bintan, dan Karimun.

Kelebihan utama dari kawasan FTZ adalah kemudahan dalam melakukan perdagangan internasional. Di dalam kawasan FTZ, terdapat deregulasi atau relaksasi aturan dan regulasi perdagangan yang mempermudah impor dan ekspor barang.

Hal ini meliputi pembebasan pajak, bea cukai, dan prosedur administrasi yang lebih efisien. Kemudahan ini dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi perdagangan, serta mengurangi biaya logistik.

Selain itu, Ansar menyebutkan bahwa iklim investasi yang kondusif di Kepulauan Riau telah terbukti dengan adanya tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di provinsi ini. Tiga KEK tersebut adalah KEK Galang Batang, KEK Batam Aerotechnic, dan KEK Nongsa.

“Saat ini, ketiga KEK tersebut telah mengalami pertumbuhan pesat dan memberikan return on investment yang baik. Kami dari pemerintah daerah juga membuka pintu lebar bagi investor asing untuk menanam modal di Kepulauan Riau,” ujar Ansar.

Dalam kuartal pertama tahun 2023, sebanyak 783 perusahaan asing telah menanamkan modal di Kepulauan Riau dengan nilai investasi mencapai Rp 3,9 triliun. Investasi asing ini didominasi oleh investor dari Singapura, Hong Kong, RRT, Malaysia, dan Perancis.

Capaian makroekonomi di Provinsi Kepulauan Riau juga menunjukkan indikator yang baik. Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada tahun 2022 mencapai 5,09 persen, meningkat dari 3,43 persen pada tahun 2021.

Tingkat inflasi di Kepulauan Riau berada pada angka 4,09, lebih rendah dari tingkat inflasi nasional yang mencapai 4,33. Gini ratio di Kepulauan Riau juga terus menurun hingga mencapai angka 0,325 pada tahun 2022.

Delegasi dari WTC Utah kali ini terdiri dari berbagai perusahaan, seperti Utah Inland Port Association, Reading Horizons, Bucked Up/Vage Power Pharmatech Asia, Harris Bricken, dan Utah Innovation Lab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *