Polri Apps
banner 728x90

Anggota DPRD Kota Batam Protes Biaya Pergantian Kartu Subsidi Solar

Anggota DPRD Kota Batam dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Leo Anggra Syaputra. (Owntalk)

Batam, Owntalk.co.id – Anggota DPRD Kota Batam dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Leo Anggra Syaputra, memprotes adanya biara pergantian kartu subsidi solar dari Fuel Card Brizzi milik BRI ke Fuel Card 3.0 milik Bukopin. Meski hanya Rp4.000, namun beban biaya itu seharusnya tidak ada.

”Diawal sudah dijamin tidak ada biaya apapun (dalam penggantian kartu Fuel Card Brizzi ke Fuel Card 3.0), tapi dalam prakteknya setiap pergantian kartu dikenakan biaya Rp4.000, seharusnya pergantian itu gratis,” kata Leo Anggra Syaputra, Kamis, (2/2/2023).

Fuel Card, baik produk Brizzi Bank Rakyat Indonesia (BRI) maupun produk Bukopin, merupakan kartu wajib bagi pengguna bahan bakar bersubsidi jenis solar. Di Kota Batam, semula konsumen solar bersubsidi telah menggunakan kartu Brizzi BRI. Namun kemudian Pemerintah Kota Batam mengadakan kerjasama dengan Bukopin.

Konsekuensi kerjasama itu mewajibkan semua pemegang Fuel Card Brizzi mengganti ke Fuel Card 3.0. Penggunaan karu itu sebagai upaya menghindari penyalahgunaan minyak subsidi. Sebelumnya, semua Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) yang ada di Kota Batam, tidak melayani pembelian solar bagi kendaraan berbahan bakar solar jika tidak memiliki kartu Brizzi, dan kini Fuel Card 3.0.

Dalam pergantian itu, Pemerintah Kota Batam, kata Anggota Komisi II DPRD Batam itu, telah menjamin tidak akan ada pungutan biaya dalam pergantian kartu subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar itu. Sejak awal, kata Leo Anggra, Pemerintah Kota melalui Dinas terkait telah menegaskan bahwa pergantian itu gratis atau tidak dipungut biaya apapun.

Masyarakat pengguna BBM solar yang ingin mengganti kartu dari Fuel Card Brizzi ke Fuel Card 3.0, kata Leo Anggra, merasa tertipu dengan adanya biaya administrasi itu. Pasalnya, meski nilainya kecil, namun biaya administrasi tersebut tetap saja membebani masyarakat, dan di lain pihak ada yang mengambil keuntungan.

”Tidak perlu ada pergantian perbankan bilamana dalam pergantian ini malah menyebabkan kesulitan dan merugikan masyarakat,” tegas politisi muda Batam itu. Sebab, selain karena adanya biaya administrasi yang memberatkan warga, pelaksanaan pergantian itu memunculkan masalah. Penerima tanggung jawab, kata Leo Anggra, tidak siap. Pasalnya hingga saat ini proses pergantian tersebut belum sepenuhnya terealisasi.

Data yang dihimpun, dari 6.000 kartu yang seharusnya diganti, saat ini baru sekitar 2.000 hingga 3.000 kartu yang telah berhasil diganti. Sementara sisanya masih terkatung-katung.

Atas temuan tersebut, Leo Anggra melalui komisinya di DPRD Batam, akan memanggil Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam sebagai penanggungjawab.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa Pemko Batam akan menonaktifkan penggunaan Fuel Card Brizzi, dan selanjutnya diganti dengan Fuel Card 3.0 produk Bank KB Bukopin. Proses registrasi ulang 16 November s/d 16 desember 2022, kemudian pada tanggal 17 Desember 2022 Fuel Card 3.0 diberlakukan secara efektif dan Fuel Card lama (Kuning) dinyatakan tidak berlaku. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *