Jakarta, Owntalk.co.id – Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global jadi rentang 3,8 persen-4,2 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penurunan proyeksi ekonomi global terjadi sebagai akibat dari masalah geopolitik antara Rusia dengan Ukraina.
Hal tersebut berpotensi mengganggu transaksi perdagangan dunia, neraca dagang, dan ekonomi global.

Selain itu, perang Rusia-Ukraina memicu ketidakpastian di pasar keuangan global. Par investor akan lebih hati-hati untuk menanamkan saham di instrumen investasi.

Sebagai informasi, perang Rusia-Ukraina masih terus berlanjut. Akibat dari hal itu salah satunya yakni sejumlah negara di Eropa dan AS memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia.

Sanksi ekonomi tersebut berupa pengeluaran Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT. Hal itu akan berdampak pada transaksi perusahaan Rusia dengan perusahaan global.