Polri Apps
banner 728x90

BNPT Sebut Paham Radikal Ibarat Pandemi Covid-19

Kepala BNPT, Boy Rafli Amar (Foto : Google)

Jakarta, Owntalk.co.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar, mengibaratkan bahaya paham radikal atau radikalisme seperti saat virus corona (Covid-19) menyebar.

Seperti layaknya terpapar Covid-19, orang yang terpapar radikalisme juga bisa saja tidak memiliki tanda-tanda dan sikap tertentu.

Boy mengatakan, nilai-nilai kebangsaan yang ada dalam empat konsensus kebangsaan yaitu UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus terus disemarakkan, terutama dalam ruang dialog kebangsaan. Hal ini dilakukan dalam upaya pencegahan virus radikalisme dan terorisme merebak lebih dalam di Indonesia.

Pencegahan radikalisme dan terorisme, ucap Boy, harus terus dilakukan dalam rangka menjaga NKRI tetap rukun, bersatu, dan harmonis. Menurutnya, langkah itu perlu dilakukan demi mencegah masyarakat terpapar radikalisme dan memperkuat aspek ideologi, khususnya anak muda bangsa.

Ia melanjutkan, anak muda merupakan generasi yang harus mendapatkan perhatian serius dalam pencegahan paham radikal terorisme. Sebagai generasi yang mayoritas menggunakan sosial media dalam kehidupan sehari-hari, anak muda bangsa perlu mendapatkan pengetahuan terkait pencegahan paham radikal. Hal ini lantaran banyaknya konten propaganda paham radikal yang secara masif muncul di media sosial saat ini.

Ketua Kelompok Ahli BNPT, Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, memberikan dukungan penuh BNPT menggelar kegiatan yang bertujuan merawat persatuan dan kesatuan dalam dialog kebangsaan.

Dirinya menilai upaya BNPT dalam merawat persatuan dan kerukunan bangsa harus didukung dan dipelihara sebagaimana leluhur bangsa Indonesia telah mewariskan semangat persatuan dan kesatuan.