Puncak Omicron Diprediksi Terjadi Februari-Maret

Luhut Binsar Pandjaitan (Foto : Google)

Jakarta, Owntalk.co.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia akan melonjak pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Prediksi yang disampaikan Luhut ini berdasarkan pada hasil pengamatan negara lain, antara lain Inggris dan Afrika Selatan yang telah melewati puncak kasus Omicron. Varian Omicron mencapai puncaknya dalam waktu 35-65 hari.

Luhut memaparkan bahwa saat ini kasus transmisi lokal lebih tinggi dibanding pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Kasus itu didominasi oleh Pulau Jawa dan Bali, terutama Jakarta dan sekitarnya.

Meskipun belum tercatat kasus kematian akibat varian Omicron, Koordinator PPKM Jawa-Bali itu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan senantiasa menerapkan protokol kesehatan 100 persen. Pemerintah akan melakukan berbagai langkah mitigasi agar peningkatan kasus yang terjadi lebih rendah dibandingkan negara lain sehingga tidak menyukarkan sistem kesehatan.

Dirinya menambahkan pemerintah sudah menyiapkan sistem kesehatan untuk mengantisipasi gelombang Omicron, mulai dari obat-obatan, tenaga kesehatan, oksigen, hingga isolasi terpusat. Ia yakin kasus tidak akan meningkat setinggi negara lain, jika semua masyarakat disiplin.

Konfirmasi kasus varian Omicron per 15 Januari mencapai 748 kasus. Sebagian besar kasus Omicron di Indonesia adalah pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), paling banyak berasal dari Turki, Amerika Serikat, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.