Polri Apps
banner 728x90
Opini  

Catatan Ilham Bintang – Menjadi Turis ” Norak” di Jakarta

Moda transportasi “Mass Rapid Transport” atau MRT Jakarta mulai beroperasi 24 Maret 2019. Sedangkan, Bus Trans Jakarta atau BRT beroperasi sejak 2009.
Tetapi, baru Minggu (2/1) kemarin siang saya menjajal kedua moda transportasi modern itu di Jakarta.

Itu pun tidak direncanakan. Kalau tidak karena diajak makan siang oleh putra kedua, dr Yassin Bintang dan keluarganya, entah kapan baru bisa merasakan itu.

Pada waktu mengajak lunch itulah, dr Yassin baru usulkan menjajal naik MRT. Sedangkan, mencoba Tran Jakarta menjadi gagasan ikutannya. Spontan saja. Pas waktu kami turun di pemberhentian MRT di Bendungan HIlir. Tadinya, mau merasakan naik Jembatan Penyeberangan Orang ( JPO) Karet, yang belum lama diresmikan Gubernur Anies Baswedan. Sayang, JPO yang terinspirasi perahu Phinisi khas Bugis Makassar yang terkenal itu, kemarin ditutup, sehingga kami gagal menikmatinya.

Trip berikutnya, menuju ke bundaran HI. Mau menumpang MRT lagi, menuju stasiun permberhentian paling akhir MRT. Tapi,
” medannya” , agak berat bagi cucu-cucu. Yaitu, menuruni tangga yang terlalu curam. Maka diputuskan naik Trans Jakarta saja. Tinggal nyebrang jalan. Dari sisi Benhil nyebrang ke sisi Karet. Arus lalu lintas kebetulan tidak terlalu ramai. Ada trafic light yang mengatur penyeberangan cukup aman.

Sebentar.
Saya mau cerita dulu suasana nyaman, yang baru kami rasakan di Ibu Kota : pedestrian yang luas dan tertata rapi dan bersih, sepanjang jalan Jendral Sudirman itu. Wow! Menakjubkan. Saya menjadi “norak” merasakan fasilitas yang relatif baru di Jakarta itu. Dipayungi langit setengah mendung, ditambah hembusan semilir angin, lengkap sudah kami serasa di pedesterian di kawasan Orchad Singapura atau Ginza di Tokyo, kota modern dunia. Hati terasa nyaman. Tidak ada gelandangan seperti yang dulu ditemukan Mensos Risma. Yang tampak, beberapa warga sedang santai di bangku-bangku duduk. Bercengrama dengan keluarga.
Norak betul saya siang itu. Padahal, kami sudah lebih setengah abad tinggal di Jakarta.

Halaman selanjutnya…