Pinjaman Pemkab Trenggalek ke PT SMI Akhirnya Disetujui

Berita Terkini Batam
Bupati Trenggalek saat penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian dengan PT SMI

Trenggalek, Owntalk.co.id – Pinjaman program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek senilai Rp 250 miliar akhirnya disetujui.

Penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara Pemkab dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai pihak penyalur utang digelar di gedung Smart Center, Rabu (29/9/2021).

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menjelaskan, dengan penandatanganan itu, pinjaman yang diajukan oleh Pemkab Trenggalek juga telah disetujui oleh Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan.

Bupati Mochamad Nur Arifin juga menjelaskan rencana penggunaan anggaran tersebut,sebanyak Rp 150 miliar dari total utang akan fokus dipakai untuk membangun dua gedung baru di RSUD dr Soedomo Trenggalek. 

“Gedung pertama untuk IGD dan juga tindakan terpusat, mulai dari ICU, MICU, sampai rekam mayor-rekam minor,” kata pemimpin muda ini. 

Sementara gedung kedua yang akan dibangun adalah tempat isolasi bagi pasien Covid-19.

Dengan pembangunan fasilitas baru di RSUD, bupati berharap, pemulihan kesehatan di Kabupaten Trenggalek dampak pandemi Covid-19 bisa lebih cepat. Apalagi, Kabupaten Trenggalek saat ini masih masuk dalam level 2 berdasarkan assesment Kementerian Kesehatan.

“Nanti dengan adanya (fasilitas) rumah sakit yang baru, semuanya bertekanan negatif. Masuk ada airlock, pemakaian nanti masuk ruangan menggunakan APD dan melepas APD terpisah. Juga diberi shower untuk air panas. Sehingga nakes pun juga dijaga,” kata dia.

Fasilitas lain, yakni adanya lift darurat untuk mengevakuasi pasien dan kebutuhan lain.

“Semoga semua bisa mumpuni dan membantu proses recovery dan treatment penyembuhan Covid-19,” sambungnya. 

Keputusan untuk menambah fasilitas RSUD dr Soedomo yang merupakan satu-satunya RS rujukan Covid-19 di Trenggalek bukan tanpa alasan.

Baca Juga :

Mas Ipin sapaan akrab Bupati Trenggalek ini menyatakan, mutasi virus corona yang terjadi saat ini dibarengi dengan dampak gejala klinis yang semakin berat bagi mereka yang terpapar.

Hal itu, menurut dia, menyebabkan penambahan ruang isolasi saja tak cukup. Butuh tambahan fasilitas yang mempuni untuk membantu proses pemulihan para pasien.

“Dengan kami memilih penambahan fasilitas di RSUD, kami rasa ini keputusan yang lebih bijak yang akan bisa dirasakan oleh masyarakat,” tuturnya. 

Sementara Rp 100 miliar lainnya akan dipakai untuk membangun jalan dan jembatan di sekitar 22 titik prioritas.

Titik-titik pembangunan infrastruktur itu merujuk pada kebutuhan berdasar usulan Musrembang sejak 2 tahun lalu. Usulan-usulan itu belum tereksekusi karena sebagian APBD Trenggalek dalam dua tahun terakhir teralihkan untuk penanganan Covid-19. (Sar)