Polri Apps
banner 728x90

Ini Alasan Jokowi Tidak Ingin Mengambil Kebijakan Lockdown

Berita tentang Batam

Jakarta, Owntalk.co.id – Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasan lockdown belum juga dijalankan. Hal ini diungkapkannya bersama dengan alasan PPKM Darurat dilaksanakan dalam acara Pemberian Banpres Produktif Usaha Mikro di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/07/2021)

Presiden Jokowi mengatakan dengan melakukan lockdown tidak bisa menjamin masalah penyebaran virus covid-19 di Indonesia bisa selesai. Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan bahwa lockdown bisa membuat masyarakat lebih kesusahan dalam menghadapi pandemi ini.

“Kemarin PPKM Darurat itu kan namanya semi-lockdown. Masih semi saja, saya masuk ke kampung, saya masuk daerah, semuanya menjerit minta dibuka,” ungkap Jokowi.

“Kalau lockdown, bisa kita bayangkan dan belum bisa menjamin juga dengan lockdown itu masalah (penyebaran virus corona) selesai,” lanjutnya

Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah kini menghadapi permasalahan yang serius, pemerintah telah berupaya secara serius untuk menangani krisis kesehatan selama pandemi covid-19 ini, Namun pada saat yang sama pemerintah juga perlu untuk menangani krisis perekonomian yang bisa sangat merugikan.

Dalam acara tersebut, Jokowi juga menghimbau bagi para pelaku UMKM untuk terus semangat menjalankan usahanya dan berharap keadaan akan membaik setelah vaksinasi covid-19 telah dilakukan.

“Yang kita harapkan akhir tahun bisa selesai, insyaallah. Kalau sudah 70 persen, paling tidak daya tular virus ini menjadi agak terhambat kalau sudah tercapai kekebalan komunal atau herd immunity,” Ujar Jokowi

Baca Juga :

Meskipun demikian, kasus positif dan kasus kematian akibat covid-19 tercatat melonjak selama kebijakan pembatasan sosial dijalankan. Kasus kematian dari pasien Covid-19 sejak 1-29 juli 2021 diketahui merupakan jumlah kematian tertinggi sepanjang pandemi covid-19 melanda Indonesia dengan total mencapai 32.061 kasus kematian.

Hingga kemarin, kasus kematian pasien covid-19 secara keseluruhan telah mencapai 90.552 orang. Meski begitu, kasus kematian yang tinggi ini telah dibarengi dengan peningkatan kasus pasien covid-19 yang dinyatakan telah sembuh.