Polri Apps
banner 728x90

Mengenal Vaksin Moderna, Suntikan Boster Untuk Nakes

Jakarta, Owntalk.co.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM memang telah menerbitkan izin darurat penggunaan Moderna untuk mengendalikan Covid-19.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan Moderna adalah vaksin Covid-19 pertama yang mendapatkan emergency authorization use dari BPOM yang menggunakan platform mRNA. Jika vaksin Covid-19 lain menggunakan komponen virus atau kuman yang dilemahkan atau dimatikan, vaksin mRNA ini mengandung materi genetik yang direkayasa sehingga menyerupai kuman atau virus tertentu.

Vaksin dengan teknologi mRNA dan non-mRNA sama-sama mampu membentuk kekebalan tubuh terhadap virus atau kuman tertentu. Penny menjelaskan, vaksin Moderna masuk Indonesia melalui skema Covid-19 Vaccine Global Access atau COVAX, bekerja sama dengan Amerika Serikat.

Baca Juga :

Penny mengatakan Moderna dapat digunakan untuk masyarakat berusia 18 tahun ke atas. “Vaksin Moderna belum bisa dipakai untuk anak karena masih tahap uji klinis. Tapi untuk lansia, bisa,” katanya saat jumpa pers pada 2 Juli 2021. Vaksin ini harus disimpan dalam tempat khusus dengan suhu minus 20 derajat Celcius.

Dalam pengujian BPOM, Moderna aman digunakan dan memiliki efek samping yang masih dalam batas toleransi. Adapun efek samping dari vaksin ini antara lain nyeri pada area yang disuntik, serta nyeri pada otot dan sendi, kelelahan, dan sakit kepala.

“Tingkat keparahan level satu dan dua,” kata Penny. Efek samping tersebut umumnya terjadi setelah vaksinasi tahap kedua dengan profil penerima vaksin hampir merata di umur kurang dari 65 tahun dan di atas usia tersebut.

Penny mengatakan, vaksin Moderna juga dapat digunakan oleh mereka yang memiliki penyakit bawaan, seperti paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit liver, dan HIV. “Uji terhadap vaksin ini menunjukkan hasil yang sama pada kelompok populasi dengan komorbid,” katanya.