Jakarta, Owntalk.co.id – Devi Maryori selaku Direktur RSUD Kota Depok mengakui bahwa penumpukan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit Depok masih terjadi.
Penumpukan ini terjadi dikarenakan mayoritas pasien yang datang ke IGD masih berstatus suspek atau belum terkonfirmasi positif Covid-19.
Memang benar beberapa pasien yang datang membawa surat keterangan hasil tes antigen. Akantetapi, rumah sakit tetap harus melakukan tes PCR kepada pasien dikarenakan tes antigen bukan metode penegakan diagnosis.
Rumah sakit baru dapat memutuskan ruangan mana yang akan di tempatkan oleh pasien setelah hasil swab PCR pasien yang bersangkutan telah terbit.
Hal ini dinilai berbahaya, dikarenakan 1 perawat menangani 7 orang pasien. Jika terdapat satu perawat yang tumbang, maka terpaksa kapasitas ruang islolasi pasien Covid-19 dikurangi.
Penularan Covid-19 yang tak terkendali setelah libur awal tahun baru 2021 ini melebihi kemampuan rumah sakit.
Hingga kini masih terdapat 4.892 pasien Covid-19 di Rumah Sakit Depok yang harus menjalani isolasi mandiri maupun perawatan. Diketahui jumlah ini merupakan jumlah tertinggi selama pandemi.
(Jul)