Batam, Owntalk.co.id – Setelah berakhirnya masa konsesi pengelolaan air bersih di Batam yang dulunya di kelola oleh PT. Adhiya Tirta Batam (ATB), saat ini masyarakat mengeluhkan, perihal pelayanan air bersih yang saat ini di kelola oleh PT. Moya Indonesia karena dinilai tidak professional dalam memeberikan pelayanan kepada masyarakat, Selasa (05/01/2021).
Sebab, pasca berakhirnya konsesi tersebut, banyak keluhan yang datang dari masyarakat, mulai dari air bersih yang sering mati, hingga tarif Air yang melunjak naik dari sebelumnya.
Yuyun salah seorang warga Taman Sari Tiban, mengungkapkan, di perumahan Taman Sari Tiban sekarang ini sangat sering air mati, bahkan matinya tidak tanggung-tanggung, sekali mati selama 3 jam.
“Sekarang air sering mati, dalam sehari itu matinya mencapai 3 jam. Kita sesalkan kenapa tidak ada pemberitahuan dari PT Moya terkait bahwa ada air mati giliran,” ungkapnya.
Lanjut Yuyun, PT Moya ini seharusnya professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. PT Moya jangan suka-sukanya saja mematikan aliran air kepada masyarakat. Sebab masyarakat itu bayar dan kalau telat bayar sehari saja masyarakat langsung di denda. Sementara layanannya yang diberikan mengecewakan masyarakat.
“Kalau PT ATB yang selama ini sangat profesional dan baik dalam mengelola air di Batam. Kalau ada gangguan, mestinya PT Moya memberitahukan kepada masyarakat atau pelanggan,” tuturnya.
Keluhan juga datang dari warga Tanjung Sengkuang Kecamatan Batu Ampar, mereka mengutarakan kekesalan dengan pelayanan PT Moya dalam mengelola air bersih di Batam ini. Sebab, Usai peralihan dari ATB ke PT Moya, tagihan airnya dibatas kewajaran dan naik hingga lebih 100 persen. Padahal pemakaiannya sama seperti biasa-biasanya dan tidak ada penambahan orang dirumahnya.
Rahma Mengatakan, terkait tagihan air yang sangat tinggi itu, pihaknya sudah melakukan komplen ke kantor pusat pelayanan pelanggan air minum PT Moya di Batam Centre, namun tidak ada solusi dan bahkan petugas menyalahkan masyarakat.
“Percuma saja kita lakukan komplen, tidak ada gunananya, bahkan kita yang disalahkannya, dikatakan pemakaian air tidak terkontrol. Padahal mereka tidak ada melakukan cek meteran langsung kelapangan. Tagihan cuma diprediksi saja,” pungkas menunjukkan raut wajah kesal.
Dari informasi yang diperoleh Owntalk.co.id dilapangan, tagihan air bersih masyarakat kota Batam yang awalnya berkisar Rp 70.000 – Rp 80.000, naik sekitar Rp 208.000.
(Haykal)