Polri Apps
banner 728x90

Budaya Akademik Dalam Al-Quran dan Hadits

berita terkini batam
(Foto: Owntalk)

Jakarta, Owntalk.co.id – Budaya akademik adalah sebuah situasi atau keadaan di mana suatu ajaran atau suatu nilai dalam pendidikan telah menjadi kebiasaaan dan dilakukan secara berulang-ulang seperti ajaran rajin, tekun, suka membandingkan berbagai ilmu, suka bereksperimen dll.

Budaya akademik dalam Islam tentu menjadi sebuah keharusan dimana nilai-nilai Islam diterapkan dalam dunia pendidikan.

Penting untuk dicatat bahwa muara dari budaya akademik yang ditumbuhkan dalam Islam adalah semakin bertambahnya keyakinan terhadap Allah SWT.

Budaya akademik dalam Islam menghendaki semua orang muslim untuk memiliki sikap tekun dan ulet dalam mencari ilmu. Islam sebagai agama yang mendorong umatnya untuk menjadi cerdas dan pandai maka mempunyai banyak dalil-dalil mengenai keutamaan mencari ilmu.

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” [HR. Muslim].

Berpikir rasional adalah ciri utama ajaran Islam, aka Alquran mengajarkan setiap orang untuk membumikan budaya akademik, yaitu menggunakan tradisi keilmuan yang didasarkan prinsip-prinsip rasionalitas.

• Dalam surat Ali-Imran/3:190-191 telah disebutkan bahwa seorang muslim yang memiliki karakter berbudaya akademik disebut dengan istilah Ulul albab yang secara kebahasaan mengandung arti ” orang-orang yang memiliki akal yang mumi”.

Dalam ayat tersebut jelas dinyatakan bahwa mereka memiliki paling tidak dua karakter yaitu: ” orang yang selalu mengingat Allah SWT dalam keadaan berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring” dan “mereka selalu memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi

Dalam surat Ali-imran/3: 192 juga telah dijelaskan bahwa tanda kebesaran Allah SWT yang ada di alam raya ini hanya akan dapat ditangkap oleh orang-orang yang mau mencurahkan akal dan pikirannya dan disertai dengan kebersihan hati untuk selalu mengingat Allah SWT”.

Dalam ayat tersebut jelas dinyatakan bahwa dari usaha tersebut maka lahirnya sebuah kesadaran yang tulus untuk mengakui betapa agungnya Allah SWT dan betapa lemahnya manusia di hadapan maha kuasa Allah SWT.

• karakter yang ketiga terdapat pada surat Al- Zumar/39: 18. yang artinya “yang mendengarkan perkataan selalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *