Alomang tidak terima dengan perilaku Freeport yang semena-mena dengan warga Papua, seharusnya keberadaan mereka bermanfaat bagi warga sekitar bukan malah sebaliknya.
Atas protesnya itu di tahun 1994, ia dan beberapa orang kawannya ditangkap karena dicurigai membantu Kelly Kwalik Komandan Militer Operasi Papua Merdeka. Ia dikurung dalam sebuah tempat yang berisi kotoran manusia. Pengurungan terjadi selama seminggu dengan tinggi kotoran mencapai selutut.
Beruntung, tuntutannya terhadap Freeport membuahkan hasil. Perusahaan tambang emas itu memberikan sejumlah uang untuk Alomang yang kemudian ia dirikan mrnjadi Kompleks Yosepha Alomang.
Keberaniannya itu menorehkan berbagai penghargaan kemanusiaan, seperti Yap Tham Liem tahun 1999, dan Anugerah Lingkungan Goldman tahun 2001.
Kini sosok Yosepha Alomang menjadi ikon kebanggan wanita Papua. Ia sering disebut ‘Kartini dari Papua’ gelar yang pantas ia miliki atas perjuangannya selama ini. ***