Polri Apps
banner 728x90

Kartini dari Papua, Pernah Dikubur Bersama Kotoran Manusia

berita terkini batam
Yosepha Alomang. (Foto: Owntalk)

Menjelang pernikahan, calon suaminya tidak mampu membayar mahar yang telah ditentukan oleh hukum adat. Karena tidak ingin keluarganya marah menanggung malu, ia menabung untuk membantu membayar kekurangannya.

Setelah menikah, suaminya sering mengonsumsi minuman keras yang diakuinya didapat dari lingkungan sekitar juga pekerja Freeport. Yosepha tidak suka dengan kebiasaan buruk suaminya itu, ia juga membenci siapa pun yang dengan sengaja memberikan minuman keras kepada warga Papua.

Perilaku suaminya semakin menjadi-jadi setelah menjual rumah dan tanahnya agar bisa mengonsumsi minuman keras. Mulai saat itu Yosepha dan keenam anaknya memutuskan pergi jauh meninggalkan suaminya.

Mengurus enam anak seorang diri membawa kedukaan di tahun 1977, ketika anak sulungnya meninggal karena kelaparan. Perihnya kehidupan kembali ia rasakan saat harus bersembunyi di hutan dari operasi militer.

Kejadian itu dipicu saat Freeport mencoba mengambil tanah suku Amungme, lalu beberapa orang melakukan protes terhadap kejadian itu. Tidak berselang lama terdengar ada 30 orang meninggal, mereka adalah orang-orang yang melakukan protes kepada Freeport.

Warga suku beramai-ramai memotong jalur pipa milik Freeport sebagai aksi protes atas meninggalnya 30 orang tersebut. Kemudian barulah terjadi operasi militer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *