Polri Apps
banner 728x90

5 Contoh Iklan di TV dan Kesalahannya

Ilustrasi Iklan di Televisi. (Foto : Istimewa)

5. Iklan Margarine Blue Band
Peristiwa tutur dalam contoh iklan Blue Band dilakukan oleh ibu dan anaknya pada kegiatan sehari-hari di rumah. Pembicaraan antara ibu
dan anak di rumah lazimnya menggunakan bahasa ragam santai atau kasual. Kualitas keakraban antara ibu dan anak di rumah sangat tinggi, sehingga tidak mungkin menggunakan ragam bahasa yang formal meskipun membicarakan hal yang serius.

BI (anak) : Ma! Ini gak usah ya?
BIU (ibu) : Bawa aja deh!
BI : Terang begini. Kalau rotinya sih oke. Tambahin ya mah?
Nr (p) : Ibu tau yang terbaik.
Blue Band, lembut, lezat, bervitamin.
(Teks) : Ibu tahu yang terbaik.

Lazim nya dalam penggunaan bahasa Indonesia yang formal, penggunaan bahasa ‘Gak’, dan ‘aja’ merupakan kesalahan. harusnya adalah ‘ Tidak’ dan ‘Saja’. Kesalahan dalam kalimat tersebut adalah merupakan penyingkatan penggunaan bahasa dalam berkomunikasi.

Demikian lah, contoh-contoh penggunaan bahasa Indonesia yang kurang efektif dalam iklan TV. namun, harus tetap diingat dalam setiap iklan, memunculkan unsur pengingat (catcher) baik yang berupa suara (audio), gambar (visual), maupun bahasa (verbal) menjadi sangat penting sehingga suatu saat, dengan hanya mendengar, melihat, atau membaca pengingat itu, konsumen langsung terhubung dengan produk yang diiklankan.

Sebagai masyarakat, pembaca juga harus mampu membedakan dan mengkoreksi penggunaan bahasa Indonesia yang tidak tepat dalam iklan. sehingga sebagai generasi penerus, Pembaca tidak menghilangkan pengetahuan tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. (TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *