Polri Apps
banner 728x90

Erdogan : Kebencian Terhadap Islam Menyebar Seperti Kanker di Eropa

berita terkini batam
residen Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: Owntalk)

Jakarta, Owntalk.co.id – Website berita Anadolu Agency pada Kamis (29/10) mengabarkan pernyataan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan tentang kondisi umat Islam di daerah Eropa, Terutam di Prancis.

Erdogan menyebut kebencian terhadap Islam menyebar seperti Kanker di Eropa.

“Sayangnya kita sedang mengalami periode dk mana permusuhan terhadap Islam, Muslim dan tidak menghormati Nabi Muhammad menyebar seperti kanker terutama di antara para pemimpin di Eropa,” kata Erdogan dihadapan para anggota Partai Keadilan dan Pembangunan yang tengah berkuasa seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (29/10).

Erdogan meyakini pihak-pihak yang memusuhi Islam akan tenggelam dalam kebencian mereka sendiri. Erdogan mengatakan bahwa memalukan memberikan penghargaan terhadap sebuah media publikasi yang tak bermoral. “Saya tak perlu mengatakan apa pun tentang sesuatu yang tak terhormat ini, orang yang menghina nabi tercinta yang paling dicintai,” katanya.

Pada Rabu (28/10) jaksa di Ibu kota Ankara melakukan penyelidikan kriminal terhadap majalah itu atas konten yang menghina Nabi Muhammad.

“Merupakan kehormatan bagi kami untuk berdiri dengan tulus melawan serangan yang menargetkan nabi kami, yang menghormati Mekah, Madinah, Asiz Afrika, Eropa bahkan seluruh dunia sepanjang waktu. Kami mati bukan saat kami menghembuskan nafas terakhir, tapi ketika kami diam dan tidak merespon dalam menghadapi serangan ini,” katanya.

“Prancis dan Eropa pada umumnya tak pantas menerima kebijakan keji, provokatif, jelek, penuh kebencian dari Presiden Prancis Emmanuel Macron dan mereka yang mempunyai mentalitas yang sama,” kata Erdogan merujuk pada pernyataan Macron yang mendorong permusuhan terhadap Islam.

Erdogan juga meminta Eropa mengambil inisiatif melawan tren yang tengah berbahaya ini guna masa depan yang lebih cerah. Menurut Erdogan kunjungan Macron ke Lebanon pasca ledakan besar di Pelabuhan Beirut pada Agustus lalu tak disambut oleh orang-orang Lebanon, itu menjadi tanda Macron tak mencapai tujuannya di Lebanon. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *