Polri Apps
banner 728x90
Opini  

Saling intai Politik Kepri. Siapa yang beruntung

berita terkini batam
Hendri Rahman Direktur Batam Reseach Center. (Foto: Owntalk)

Ketika koalisi PDIP-GERINDRA muncul kepermukaan. Para politisi mengambil strategi perang terbuka untuk mengintai kekuatan musuh.

Kandidat yang selama ini malu malu dan tidak maju dalam pesta demokrasi pilkada 2020 mulai berani mendeklasaikan diri. Pemicunya adalah sikap PDIP dan Gerindra yang terlalu dini menyampaikan koalisi sehingga kekuatan bisa dibaca.

Ansar Ahmad yang selama ini malu malu menyatakan sikap sekarang berani mengambil posisi penantang yang konon kabarnya demi sebuah ambisi tirani kekuasaan sampai harus memotong jalur DPP Golkar dengan meninggalkan hiraki partai didaerah.

Isdianto yang selama ini mengambil jalur resmi dengan mendekati DPD Golkar provinsi merasa terkangkangi dan kaget luar biasa dengan kemunculan Ansar Ahmad secara tidak terduga. Pemicunya adalah angin segar dari Nasdem.

Inilah politik. Saling menjegal dan saling mengintai satu sama lain. Satu hal penting yang harus kita sadari adalah tidak ada yang kebetulan dalam dunia politik. Bisa jadi, beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini, merupakan hasil rancangan atau design politik guna meraih kemenangan.

Kubu PDIP dan GERINDRA tentunya sudah menghitung kekuatan. Bersatunya pendukung Jokowi dan Prabowo adalah modal besar meraih kemenangan.

Meski kekuatan Golkar dan Nasdem begitu kuat dibatam dan Bintan jika tidak dibarengi dengan strategi yang brilian akan kalah oleh musuh yang berpasukan sedikit dan senjata seadanya tetapi memakai strategi yang mumpuni. Tak heran jika pasukan kecil yang dibekali strategi cerdik selalu keluar menjadi pemenang di kala bertempur dengan pasukan yang sangat banyak.

Bila PDIP menerapkan strategi cerdik dengan mengambil serangan dari garis lurus pertahanan lawan maka pilkada Kepri akan dimenangkan dengan sempurna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *