Polri Apps
banner 728x90

Tingkatkan Perekonomian Kepri, DJBC Pastikan Akselerasi Ekspor Produk Pertanian Ke Malaysia

berita terkini batam
produk pertanian yang akan di ekspor ke malaysia ((Foto: Owntalk)

Karimun, Owntalk.co.id  – Bea dan Cukai Kepulauan Riau bersama Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun, KSOP, dan instansi vertikal lainnya melakukan akselerasi ekspor produk pertanian bungkil dan air kelapa ke Malaysia, Jumat (17/07).

Kepala Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepri, Agus Yulianto menuturkan, Pandemi Covid-19 yang telah menebar sejak awal 2020 lalu memberikan dampak lesunya perekonomian di seluruh dunia, termasuk Indonesia

“walau di tengah lesunya ekonomi dunia, hari ini kita bersama rekan-rekan dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun tetap menggenjot upaya ekspor berbagai industri dengan melakukan kemudahan fasilitasi ekspor, salah satunya ekspor bungkil dan air kelapa”, Ujarnya.

Lanjut Agus, Salah satu tugas DJBC adalah menjamin terselenggaranya perdagangan internasional di bidang ekspor agar bisa berjalan denggan baik, Hal ini juga sejalan dengan amanat Presiden RI terkait kemudahan investasi dan cost logistik murah atau yang dikenal dengan Ease of Doing Business (EODB).

“Untuk wilayah Kepulauan Riau, merupakan daerah yang potensial dari sisi sumber daya alam baik perikanan dan pertanian, disamping itu hasil tambang juga telah memberi nilai tambah bagi daerah”, Ungkapnya.

Agus juga mengatakan, untuk menunjang meningkatnya perekonomian sebaiknya seluruh instasi beserta stakeholder saling bekerja sama dalam sektor apapun, jadi ketika seluruhnya sudah bekerja sama perekoniman kepri akan bangkit kembali nantinya di tengah pandemi covid 19 saat ini

“Dalam mendukung peningkatan ekonomi di bidang ekspor, sinergi beberapa stakeholder yang berkaitan langsung sangat diharapkan. DJBC dan instansi vertikal lainnya seperti Karantina, KSOP, dan tidak kalah pentingnya adalah peran Pemerintah Daerah dalam memberikan kemudahan investasi baik dari sisi penyediaan lahan dan kemudahan perijinan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Abdul Rasyid, menjelaskan bahwa sejak tahun 2020 total ekspor untuk produk pertanian dari kelapa mencapai devisa yang tinggi 

“untuk total devisa ekspor bungkil dan air kelapa mencapai Rp20.855.900.000 dengan total 42 Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB),” jelasnya. 

Rasyid menambahkan, bahwa Bea dan Cukai Kepulauan Riau telah banyak memfasilitasi kemudahan ekspor

“beberapa waktu lalu sudah mencoba melakukan direct pengurusan dokumen ekspor untuk pengolahan ikan di wilayah Bintan. Selain itu wilayah Kepri terdapat industri perkebunan seperti sagu, gambir, nanas, pisang. Ini semua menjadi tugas DJBC dan seluruh stakeholder untuk bisa mengakselerasi tumbuhnya kegiatan ekonomi masyarakat dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar mampu bersaing ke pasar regional maupun internasional,” Imbuhnya.

Seperti yang diketahui bahwa Kabupaten Karimun telah melakukan pencanangan industri tangguh Covid-19 pada 9 Juli 2020 lalu. Hal ini sangat diperlukan guna terwujudnya pembangunan ekonomi yang berbasis kekayaan lokal, agar dapat mampu bersaing baik dari sisi kualitas produk maupun biaya produksi, pada akhirnya akan mampu meningkatkan perekonomian di daerah tersebut. (Haykal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *