Jakarta, owntalk.co.id – Setelah melakukan hisab penentuan 1 Syawal 1441 Hijriah, TIM Falakiyah Jakarta Islamic Center (JIC) akhirnya mengumumkan ramadhan tahun ini diistikmalkan atau dibulatkan menjadi 30 hari. Sehingga, penentuan 1 Syawal 1441 Hijriah jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020.
“Dari hasil hisab yang dilakukan oleh Tim Falakiyah JIC, pada saat matahari terbenam, ghurub, di Indonesia pada 22 Mei 2020, belum terjadi ijtima’ atau konjungsi. Oleh karenanya bulan Ramadhan 1441 H diistikmalkan menjadi 30 hari dan Idul Fitri jatuh pada Ahad, 24 Mei 2020. Namun demikian, keputusan tetap pada Pemerintah dari hasil sidang isbat,” ujar Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan (JIC), Ustadz Rakhmad Zailani Kiki dalam keterangan resminya
Dari hisab ephemeris 2020 dengan markaz hisab Pulau Karya, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, diperoleh data bulan dan matahari saat matahari terbenam, ghurub, pada Jumat, 22 Mei 2020 bahwa bulan terbenam pukul 17:32:47 WIB, matahari terbenam pukul 17:45:45 WIB; umur bulan minus 6 jam 53 menit 6 detik; irtifa (tinggi) bulan minus 3 derajat 14 menit 48 detik dan tinggi matahari minus 0 derajat 56 menit 34 detik.
Ustadz Rakhmad mengatakan, meski metode yang digunakan untuk menentukan bulan Hijriah adalah hisab, namun setiap tahunnya JIC tetap menurunkan tim falakiyah untuk rukyat, yakni membuktikan hilal tidak terlihat atau tidak.
Lebih lanjut, alasan JIC tetap melakukan rukyatul hilal karena dapat menentukan dua hal, yaitu: pertama, untuk membuktikan bahwa hilal terlihat. Kedua, untuk membuktikan bahwa hilal tidak terlihat.
“Masing-masing dua hal ini harus berdasarkan hisab,” ucapnya.
Namun karena keadaan pandemi corona (Covid-19) masih mewabah, untuk tahun ini JIC tidak menurunkan tim falakiyah yang biasanya untuk memastikan bahwa kehadiran hilal sudah nampak atau belum. (***)