RI-China Tinggalkan Dolar AS, Kerja Sama Moneter Tembus US$ 55 Miliar!

berita terkini batam
Bank Indonesia,(Foto: Owntalk)

Jakarta, Owntalk.co.id – Indonesia dan China resmi mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam transaksi bilateral mereka.

Bank Indonesia (BI) dan People’s Bank of China (PBOC) baru saja memperbarui perjanjian Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) senilai US$ 55 miliar, berlaku efektif 31 Januari 2025 hingga lima tahun ke depan.

Perjanjian yang ditandatangani Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur PBOC Pan Gongsheng ini menandai babak baru kerjasama moneter kedua negara.

BCSA terbaru melengkapi skema transaksi mata uang lokal (Local Currency Transaction/LCT) yang telah berjalan sejak 2021, kini menjadi jalur utama penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi, tanpa melibatkan dolar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyatakan langkah ini sebagai bagian strategi menjaga ketahanan eksternal Indonesia, khususnya dalam memenuhi kebutuhan cadangan devisa.

Ia menegaskan, kerja sama ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendukung Asta Cita.

“Kerja sama ini juga merupakan bagian dari bauran kebijakan BI dalam mendukung Asta Cita, khususnya menjaga ketahanan sektor eksternal melalui upaya pemenuhan kecukupan cadangan devisa,” ujar Denny dalam keterangan resminya, dikutip CNBC Indonesia, Jum’at (7/2/2025)

BI menilai perjanjian ini sebagai bukti pentingnya kerja sama internasional dalam mendukung kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran kedua negara.

Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia dan China untuk memperkuat hubungan ekonomi dan mengurangi risiko ketergantungan pada mata uang global.

Dengan nilai transaksi yang signifikan, kerjasama ini diyakini akan semakin memperkuat posisi ekonomi kedua negara di kancah internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *