banner 728x90
Opini  

Ketika Anak-Anak Kampung Aceh Masih Terlupakan

Wa Yosh bersama Arka dan Kembar di Kampung Aceh, Jum'at (15/11/2024).

Oleh : Wa Yosh

Batam, kota yang dikenal dengan kemajuan ekonominya, ternyata masih menyimpan luka di balik gemerlapnya.

Luka yang tersembunyi di balik kisah dua anak kecil bernama Arka dan Kembar, yang usianya masih 9 dan 8 tahun, namun belum pernah merasakan bangku sekolah.

Kisah mereka terungkap secara tak sengaja saat saya bertemu dengan mereka di Kampung Aceh, yang sekarang sudah berubah nama menjadi Kampung Madani Batam, Jum’at (15/11/2024).

Obrolan singkat yang terjalin antara kami mengungkap mimpi mereka yang sederhana namun penuh makna : “ingin sekolah”.

Saat ditanya cita-citanya, Arka dengan polos menjawab, “Pengen jadi Presiden biar bisa bantu orang.”

Jawaban yang sederhana, namun mengandung makna yang begitu dalam.

Anak sekecil itu sudah memiliki rasa empati dan keinginan untuk membantu orang lain.

Bayangkan, jika anak-anak seperti Arka dan Kembar diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan, apa yang tak bisa mereka capai?

Namun, kenyataan pahit berkata lain. Mereka, seperti banyak anak-anak lainnya di Indonesia, terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan ketidaktahuan.

Akses pendidikan yang seharusnya menjadi hak dasar mereka, justru terhalang oleh berbagai faktor, baik ekonomi maupun sosial.

Ironisnya, di era digital seperti sekarang, kita justru masih menemukan anak-anak yang tak berkesempatan untuk belajar.

Bagaimana kita bisa membangun generasi emas, generasi yang cerdas dan berakhlak mulia, jika anak-anak kita sendiri masih terlupakan?

Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus bahu-membahu untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang layak.

Program-program yang pro-anak harus diperkuat dan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu harus diprioritaskan.

Kita tak bisa terus menutup mata terhadap kenyataan ini. Mari kita bersama-sama berjuang untuk mewujudkan mimpi Arka dan Kembar, serta anak-anak lainnya yang masih menantikan kesempatan untuk belajar.

Generasi emas bangsa ini membutuhkan perhatian dan kesempatan yang sama.

Masa depan bangsa ini ada di tangan mereka. Jangan biarkan mereka terlupakan.

(Penulis merupakan seorang Fotografer & Videografer di Kota Batam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *