Karimun, Owntalk.co.id – PT PLN Batam mengadakan pertemuan dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam dan Kepri di Menara Aria Harbour Bay, Batam, dalam rangka mempererat hubungan dan membahas penyesuaian tarif listrik (Tariff Adjustment/TA).
Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam, Zulhamdi, bersama Manager Komunikasi dan TJSL, Bukti Panggabean, disambut hangat oleh Stanly Rocky, Ketua DPP Apindo Kepulauan Riau, dan Rafki Rasyd, DPK Apindo Kota Batam.
Pertemuan ini juga menjadi wadah diskusi mengenai penyesuaian tarif listrik yang diumumkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan pada 28 Juni lalu.
Zulhamdi menjelaskan bahwa penyesuaian tarif listrik ini ditetapkan berdasarkan empat parameter utama: kurs, Indonesian Crude Price (ICP), inflasi, dan Harga Batubara Acuan (HBA). Penyesuaian ini merupakan yang pertama sejak tahun 2017, dan berlaku mulai 1 Juli 2024.
Stanly Rocky dari Apindo Kepri menyatakan pemahaman mereka tentang kebijakan ini dan berharap PLN Batam dapat meningkatkan kualitas pelayanan listrik, terutama dalam mencegah pemadaman listrik dan memastikan kapasitas cadangan yang memadai bagi Kota Batam.
“Kami berharap dengan adanya penyesuaian tarif ini, PLN Batam dapat meningkatkan kualitas pelayanannya sehingga tidak terjadi pemadaman listrik dan kapasitas listrik yang cukup bagi Kota Batam,” ujar Stanly.
Menanggapi harapan tersebut, Zulhamdi memastikan bahwa PLN Batam berkomitmen untuk menjaga mutu pelayanan dan pasokan listrik.
“Kehadiran listrik sangat penting bagi pergerakan roda ekonomi. PLN Batam terus memastikan pelanggan dapat terus memperoleh listrik yang handal dan berkualitas,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa untuk memperkuat keandalan pasokan listrik, tidak cukup hanya mengandalkan pengoperasian pembangkit saja, tetapi juga perlu dukungan sistem jaringan kelistrikan yang memadai.
Dengan adanya ketetapan tariff adjustment ini, PLN Batam berencana memperkuat sistem kelistrikan Batam – Bintan demi memberikan pelayanan kelistrikan yang optimal.
“Hal ini menjadi modal utama kami untuk memberikan pasokan listrik andal sekaligus mendukung kebijakan pemerintah, dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelas Zulhamdi.
Rafki Rasyid, Ketua Apindo Kota Batam, mengemukakan pandangannya tentang pentingnya penggolongan tarif yang tepat untuk pelaku usaha. Ia menyoroti keluhan dari pelaku industri yang dimasukkan ke golongan bisnis, yang menyebabkan beban tarif dan pajak penerangan jalan menjadi lebih tinggi.
“Kami berharap PLN Batam dapat meninjau kembali penggolongan tarif untuk memastikan kesesuaiannya dengan jenis usaha, sehingga tidak memberatkan pelaku industri,” tegas Rafki.
Zulhamdi berjanji untuk membahas masalah ini lebih lanjut dengan manajemen PLN Batam.
“Intinya, PLN Batam menghargai setiap masukan dari pelanggan dan akan selalu menjaga hubungan baik serta kualitas pelayanannya,” tutup Zulhamdi.
Pertemuan ini mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dengan layanan listrik yang berkualitas, demi mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Batam dan sekitarnya.