Polri Apps
banner 728x90

BKKBN Dorong Tiap Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan

Ilustrasi BKKBN. (Dok; Wikimedia commons)

Jakarta, Owntalk.co.id – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo, mengimbau setiap pasangan suami istri (pasutri) di Indonesia untuk memiliki minimal satu anak perempuan.

Imbauan ini disampaikan Hasto dalam acara Media Briefing Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Hotel Santika, Semarang, pada Kamis (27/6).

Menurut Hasto, memiliki anak perempuan penting untuk memastikan regenerasi terus berjalan. Pasalnya, angka kelahiran atau fertility rate di Indonesia telah menurun dan mencapai angka ideal 2,18 dalam satu dekade terakhir.

“Kami punya target agar setiap perempuan rata-rata melahirkan satu anak perempuan. Oleh karena itu, BKKBN menargetkan angka kelahiran rata-rata di 2,1, sedikit lebih dari dua anak per pasangan, untuk memastikan regenerasi,” ujarnya.

Hasto menyoroti penurunan angka kelahiran yang sudah mencapai angka ideal saat ini, dibandingkan dengan tahun 1970-an di mana angka kelahiran sangat tinggi, yakni 5,6 anak per perempuan.

“Pada tahun 70-an, total fertility rate mencapai 5,6, dengan banyak pasangan memiliki 6 hingga 9 anak. Kini, angka kelahiran telah turun menjadi 2,18,” jelasnya.

Meskipun demikian, angka kelahiran di beberapa provinsi seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Papua Barat, dan Maluku masih sangat tinggi. Sementara itu, di Pulau Jawa, angka kelahiran hanya mencapai sekitar 2,0.

“Di Jawa, angka kelahiran sudah di angka 2,0 sekian. Di Jawa Barat 2,00 sekian, di Jawa Tengah 2,04, di DIY 1,9, dan di DKI Jakarta 1,89. Namun, di daerah seperti NTT dan Papua, angka kelahiran masih tinggi. Ini menunjukkan adanya ketimpangan pembangunan yang perlu diatasi,” tambah Hasto.

Untuk itu, Hasto mendorong adanya kebijakan tentang angka kelahiran yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap daerah.

“Kebijakan yang dibuat harus bersifat asimetris dan disesuaikan dengan kondisi setiap daerah, bukan satu kebijakan untuk semua,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *