Batam, Owntalk.co.id – Wartawan senior Emerson Tarihoran, menyatakan diri bergabung dengan media online Owntalk.co.id. Mantan wartawan Media Indonesia itu memilih bergabung dengan Owntalk.co.id usai mengundurkan diri dari PenajamNews.com, beberapa waktu lalu dengan alasan kemerdekaan pers.
”Setelah lama saya amati, saya tertarik terhadap kontain Owntalk, kemudian saya konsultasikan dengan berbagai pihak, antara lain Pemimpin Redaksi dan Penanggungjawab Owntalk, pemikiran kami searah, sama-sama gigih dalam mempertahankan independensi jurnalistik. Dah, akhirnya hari ini saya putuskan untuk bergabung,” kata Emerson Tarihoran, kepada Owntalk.co.id, Senin, 5/11/2022.
Salah satu pendiri Batam Journalist Club (BJC), yakni perkumpulan wartawan yang turut menggagas model Free Trade Zone (FTZ) Batam itu, menyatakan di tengah gempuran media online yang tumbuh bagaikan jamur di musim hujan, banyak yang meninggalkan idealismenya sebagai kontrol sosial. ”Sangat disayangkan, banyak rekan-rekan media yang terlalu kompromistis. Akibatnya, daya analisis dan ketajaman berita menjadi minim, bahkan akurasi dan indepensi informasi yang disajikan semakin diragukan,” ucapnya.
Emerson menjelaskan, sebenarnya pers juga berfungsi sebagai lembaga ekonomi, asalkan dijalankan dengan prinsip-prinsip berimbang. Dalam UU nomor 40 tahun 1999, kata Emerson, Pada pasal 3 disebut (1) Pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. (2) Disamping fungsi-fungsi tersebut pers nasional dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi.
”Tidak salah jika perusahaan pers merangkap sebagai lembaga ekonomi, namun fungsi utama harus diproritaskan, yakni membela kaum yang termarjinalkan sebagai objek utama dalam menegakkan keadilan sosial. Program pemerintah yang baik perlu disuarakan, namun fakta bahwa rakyat masih menghadapi kesulitan akibat kesalahan penguasa, juga merupakan prioritas yang harus diungkap oleh pers,” jelasnya.
Sebelum bergabung di Owntalk.co.id, Emerson Tarihoran pernah menjadi wartawan di Riau Pos (kemudian berubah nama menjadi Batam Pos), Media Indonesia, Metro TV, Surat Kabar Jurnal Nasional, turut mendirikan media online Liputan Hukum di Jakarta, dan mendirikan Koran (Cetak) Batam Pesisir bersama Saiban Dardani, kemudian memimpin Redaksi Gema Nasional, dan terakhir menjadi Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab di PenajamNews.com.
Mantan guru di Sekolah Harmoni, Batam ini, menjelaskan dirinya, atas seizin manajemen Owntalk, akan mengembangkan media e-paper yang kontainnya difokuskan pada prestasi para tokoh, baik di dunia usaha dan industri, maupun di dunia pendidikan dan kesehatan, dan tidak luput tokoh pemerintahan serta tokoh politik. ”Ide-ide dan gagasan para tokoh penting untuk disajikan kepada pembaca agar dapat menginspirasi masyarakat dalam mengembangkan talenta yang tujuannya bermanfaat dan produktif bagi dirinya sendiri dan masyarakat sekitar,” papar Emerson.
Selain mengembangkan e-paper, Emerson Tarihoran akan terus mengasuh podcast dengan menampilkan video-video pendek yang ditujukan untuk mendidik publik. Peran multimedia dalam perkembangan jurnalistik, merupakan keniscayaan dalam komunikasi jurnalistik. ”Membuka saluran multimedia, dalam bentuk audio visual singkat, mendidik, mengkritik, tatapi dengan cara jenaka, merupakan cara komunikasi publik yang sangat efektif saat ini,” terang Emerson.
Emerson Tarihoran juga sempat membicarakan bahwa kualitas jurnalisme dalam suatu masyarakat berbanding lurus dengan mutu masyarakat tersebut. Informasi yang tidak diverifikasi dapat mengancam demokrasi, yang dengan sendirinya mengancam masyarakat itu sendiri. ”Wartawan masa kini sah-sah saja melakukan kompromi dalam pekerjaannya. Hanya saja, perlu dilakukan dengan cara yang tidak melanggar etika,” pungkasnya.
Menanggapi bergabungnya Emerson Tarihoran ke media online Owntalk.co.id, Anwar Anas sebagai Pemimpin Redaksi dan Penanggungjawab, menyambut gembira kehadiran Emerson Tarihoran. ”Keluarga besar Owntalk membuka pintu lebar-lebar untuk Abang Kami Emerson Tarihoran. Saya gembira menyambut kehadiran wartawan senior di media kami. Media Owntalk masih belia dalam pengalaman, sehingga membutuhkan pemikiran dan karya-karya para jurnalis yang lebih senior dan yang telah kenyang dalam ‘asam-ragam’ jurnalisme, bukan hanya di daerah, namun di tingkat nasional,” tutur Anwar Anas singkar. (*)