Jakarta, owntalk.co.id – Kenaikkan angka iuran BPJS diklaim Istana sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas dan pelayanan BPJS yang belakangan mengalami defisit. pernyataan itu disampaikan Deputi II Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan.
Dirunya menegaskan bahwa kenaikkan Iuran BPJS tersebut akan berdampak pada perbaikan kualitas pelayanan BPJS.
” Sehingga nantinya tak kan ada lagi pasien yang ditolak dirumah sakit dengan menunjukkan kartu BPJS”sebut dia
Abetnogo menyebutkan bahwa pelayanan hari ini sudah menerapkan sistem online, mulai dari pengecekkan ketersedian kamar. berbanding jauh dengan sistem lama yang masih menerapkan sistem manual. ” Pasien datang dulu, setelah itu baru tau kamar kosong” jelasnya
Selain sistem informasi, pelayanan di RS juga menurut dia terus ditingkatkan. Sehingga proses antrean dan pelayanan kepada pasien dapat dilakukan lebih cepat. “Saya harus ngecek lagi, tapi ada 10 langkah yang akan terus diperbaiki dalam pelayanan kecepatan di dalam BPJS kita ini,” kata dia. Oleh karena itu, Abetnego menegaskan kenaikan iuran ini memang dalam rangka untuk memperbaiki keseluruhan operasional dari BPJS kesehatan yang belakangan ini mengalami defisit. “Jangan sampai kita mempertahankan (tarif) yang lama tapi terus ada keributan defisit, yang akhirnya justru memperlambat kita di dalam proses-proses penyelesaian tanggung jawab kita ke rumah sakit,” kata dia. (ack)