Trenggalek, Owntalk.co.id – Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Tugu di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mulai dikerjakan pada 29 Januari 2014 silam.
“Ground breaking” tanda dimulainya pembangunan dilakukan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak yang merupakan putra asal Trenggalek.
Pembangunan Bendungan Tugu yang berada di bawah kendali Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Jawa Timur ini dikerjakan oleh salah satu perusahaan BUMN, PT Wijaya Karya (WiKa) selaku pemenang Tender.
Saat ini Bendungan Tugu memasuki tahap pengisian awal (Impounding). Rencananya Bendungan ini akan diresmikan pada Desember 2021 mendatang oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Bendungan Tugu digadang-gadang akan menjadi tujuan wisata oleh Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin. Pasalnya, lokasi Bendungan Tugu tersebut sangat strategis yakni di sisi jalur utama penghubung antar kabupaten.
Masyarakat yang melintas dari arah Kabupaten Trenggalek menuju Kabupaten Ponorogo akan melihat dengan jelas proyek bangunan yang sangat luas.
“Ini karena Bendungan Tugu berada di lokasi yang strategis, yakni di KM 15 Jalan Raya Trenggalek-Ponorogo yang merupakan akses jalan nasional,” terang Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, Senin (21/09/2021) kemarin.
Anjungan cerdas
Selain bendungan, lokasi wisata ditunjang dengan adanya bangunan Anjungan Cerdas yang letaknya bersebelahan dengan kawasan Bendungan Tugu. Anjungan cerdas ini terinspirasi dari rest area Michi no Eki di Jepang.
Anjungan cerdas merupakan sebuah “rest area” yang terintregasi dengan berbagai fasilitas pendukung yang dikemas secara modern, mulai dari tempat makan, pusat informasi, gerai traveler serta gerai produk lokal unggulan.
Anjungan cerdas ini sangat mudah dijangkau oleh masyarakat dan sekaligus bisa dimanfaatkan untuk melepas penat selama perjalanan.
Trenggalek dipilih untuk lokasi anjungan cerdas karena merupakan salah satu jalur panjang di kawasan selatan Jawa mulai dari Yogyakarta – Malang dan Yogyakarta – Surabaya. Diharapkan pembangunan tersebut juga untuk mendorong pengembangan diwilayah kawasan pesisir selatan Jawa.
“Tentu saja, potensi wisata ini saling terkoneksi dengan infrastruktur lainnya. Jadi bisa menjadi wisata yang terintegrasi,” terang Nur Arifin.