Batam, Owntalk.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam mengumumkan masa transisi dan kerjasama pengelolaan SPAM kota Batam dengan PT Moya akan segera berakhir pada 31 Oktober 2021. Itu artinya, BP Batam akan kembali melakukan pelelangan untuk memilih mitra kerjasama jangka panjang dalam pengoperasian dan pemeliharaan SPAM Batam.
Ketua Tim Pengendali Teknis Monitoring dan Evaluasi (Monev) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam, Arham S Torik, beberapa waktu lalu mengatakan, lelang ini bersifat terbuka dan akan ada dua tender.
”Nanti, pengelolaannya di bagi menjadi hulu dan hilir,” katanya di Gedung Marketing Centre BP Batam, beberapa waktu lalu
Baca Juga :
- Natal Aman, Pemerintah Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem
- Praja IPDN Kunjungi Batam, Wakil Walikota Amsakar Beri Kiat Sukses Jadi Pamong Terbaik
- DPRD Kepri Sampaikan Laporan Reses dalam Rapat Paripurna Pertama Tahun 2024
Ia menjelaskan, pengelolaan di hulu dimulai dari daerah tangkapan air (DTA), waduk, hingga instalasi pengolahan air (IPA). ”Sedangkan hilir dari Non Revenue Water (NRW), distribusi air bersih hingga pelayanan,” terangnya.
Dengan pembagian hulu dan hilir, maka BP Batam akan mengadakan dua tender.
”Siapa pun itu (pemenang lelang), tidak boleh kuasai dari hulu
sampai ke hilir. Swasta hanya semata-mata sebagai operator dan pemeliharaan saja,” ucapnya.
Dalam pelaksanaan tender ini, BP Batam mengharapkan nantinya akan mendapatkan mitra kerja sama yang berpengalaman dan kompeten dalam pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan SPAM, baik di Hulu maupun di Hilir, sehingga permasalahan penyediaan air minum selama ini dapat terselesaikan dengan baik, dan hal ini merupakan komitmen BP Batam untuk meningkatkan pelayanan penyediaan air minum kepada masyarakat dan industri yang berkegiatan di Kota Batam.
Peserta lelang dapat berupa Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Swasta (BUS) berbentuk Perseroan Terbatas (PT). (Ril)