Jakarta, Owntalk.co.id – Ketua Umum Rembuk Nasional Aktifis 98, Sayed Junadi Rizaldi mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk mengangkat Bambang Brodjonegoro menjabat Menteri di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Jabatan tersebut adalah jabatan baru atas penggabungan dari sebagian tugas dan fungsi Kementerian Riset dan Teknologi ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hingga menjadi Kemendikbudristek melaui rapat paripurna.
Sayed menilai sosok Bambang Brodjonegoro adalah pekerja yang profesional, pekerja keras memiliki rekam jejak yang mumpuni.
“Pak Bambang Brodjonegoro itu profesional, pekerja keras dan kita tahulah rekam jejaknya, jangan sampai orang yang seperti ini dipecundangi oleh sengkuni-sengkuni yang memakai baju luarnya merah putih, jika pengabungan ini memang kebutuhan, tentu pak Bambang menterinya,” ujar Sayed yang juga Dewan Pembina Forum Bhinneka Indonesia itu.
Baca Juga :
- Brutal! Kawanan Security di Kawasan Industri Wiraraja Kabil Keroyok Sigit, Security PT Xin Poly
- SMP Swasta Ibnu Sina Kabil Raih Juara I di Ajang Batam Open Marching Band 2024
- Kunjungan Pangdam I/BB ke Kapolda Kepri: Bahas Keamanan dan Ketahanan Nasional
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari malah memiliki calon lain untuk sosok Menteri di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dalam pandangan Qodari, sosok , Abdul Mu’ti layak dipertimbangkan Presiden untuk mengisi posisi itu.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu dianggap layak dan mumpuni. Postur Kementerian sendiri, menurut Qodari menjadi proporsional, secara tradisi Menteri Pendidikan berasal dari latar belakang Muhammadiyah, sedangkan Kementerian Agama menjadi wilayahnya Nahdlatul Ulama (NU).
“Supaya imbang dan proporsional ada kemungkinan Prof. Abdul Mu’ti ini akan menjadi menjadi Menteri Pendidikan yang baru karena memang secara tradisi yang namanya Menteri Pendidikan itu biasanya punya latar belakang Muhammadiyah, sementara untuk NU jatahnya dari Menteri Agama, jadi klop kayaknya,” jelasnya.
Ditambah Qodari, Muhammadiyah akan mendukung bila Abdul Mu’ti diangkat jadi menteri, bukan wakil menteri sebagaimana tawaran pada reshuffle kabinet pada Januari 2021 kemarin.
“Rasanya PP Muhammadiyah pasti dukung kalau Prof. Abdul Mu’ti jadi Mendikbudristek,” ungkap Qodari.
Abdul Mu’ti yang juga Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu merupakan sosok yang memiliki alam pemikiran moderat dan toleran. Hal itu, menurutnya Qodari tentunya relevan di tengah suburnya paham radikal, jadi sudah saatnya institusi pendidikan Indonesia menjadi pintu penyemaian pemikiran toleran melawan radikalisme. (Ack)