Batam, Owntalk.co.id – Kepolisian Sektor Batuaji tengah mendalami penyebab kematian seorang karyawan serta alasan keterlambatan pelaporan dari pihak manajemen perusahaan. Korban, Reza Ramadhan (26), ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di area gudang perusahaan kawasan Tanjung Uncang, Kecamatan Batuaji, pada Kamis (2/10/2025) siang.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, peristiwa terjadi sekitar pukul 14.53 WIB. Rekaman CCTV menunjukkan korban sempat berjalan di dalam gudang sambil memegangi dada kirinya dan tangan kanan menggenggam ponsel, sebelum akhirnya ambruk. Tim medis perusahaan langsung melakukan tindakan pertolongan pertama dengan memeriksa tanda vital, memberikan oksigen, dan melakukan resusitasi jantung paru (CPR).
Sekitar pukul 15.33 WIB, tim medis dari tiba untuk membantu penanganan lanjutan. Korban sempat dibawa ke klinik perusahaan sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit tersebut pukul 16.02 WIB. Namun, setibanya di IGD sekitar pukul 16.59 WIB, Reza dinyatakan meninggal dunia.
Hasil pemeriksaan medis menyebutkan korban mengalami henti jantung (cardiac arrest). Meski begitu, pihak kepolisian belum menyimpulkan penyebab pasti kematian. Penyidik masih menunggu pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apakah peristiwa ini murni akibat kondisi kesehatan atau terkait faktor kerja.
Yang menjadi sorotan, laporan resmi dari pihak perusahaan baru diterima kepolisian pada Jumat (3/10) malam sekitar pukul 21.00 WIB, hampir sehari setelah korban meninggal dunia. Sementara itu, jenazah telah dipulangkan ke kampung halamannya di Tanjung Pandan, Bangka Belitung, dan dimakamkan pada pagi hari sebelum proses penyelidikan dilakukan.
Kapolsek Batuaji, AKP Raden Bimo Dwi Lambang, menegaskan pihaknya akan menelusuri alasan keterlambatan pelaporan tersebut.
“Kasus ini belum kami tutup. Kami masih memastikan apakah kejadian ini murni karena sakit atau termasuk kecelakaan kerja. Kejadian baru dilaporkan Jumat malam, sementara jenazah sudah dimakamkan. Ini yang akan kami telusuri,” ujarnya, Rabu (8/10).
Sejauh ini, penyidik telah memeriksa dua orang saksi, yakni rekan kerja korban dan pelapor dari pihak perusahaan. Rekaman CCTV juga telah diamankan sebagai barang bukti. Dalam waktu dekat, kepolisian akan memanggil manajemen perusahaan untuk memberikan keterangan resmi.
Pihak PT Caterpillar Indonesia Batam dalam keterangannya menyatakan telah menangani korban sesuai prosedur serta membantu proses pemulangan jenazah ke keluarga. Polisi memastikan proses penyelidikan akan dilakukan menyeluruh agar penyebab kematian jelas dan tidak memunculkan spekulasi di kalangan pekerja.