Batam, Owntalk.co.id – Menjawab kekhawatiran publik dan temuan teknis di lapangan, Badan Pengusahaan (BP) Batam secara resmi menghentikan total proyek pemotongan dan penimbunan tanah (cut and fill) di kawasan sekitar Hotel Vista, Baloi. Keputusan tegas ini diambil setelah tim teknis menemukan adanya potensi kerawanan pergeseran tanah yang serius di lokasi tersebut.
Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menegaskan bahwa langkah penghentian ini merupakan tindak lanjut langsung dari hasil kajian tim teknis yang diterjunkan ke lapangan.
“Ya, hasilnya itu daerah rawan. Ada delapan kesimpulan dari tim, dan salah satu kesimpulan utamanya adalah penghentian aktivitas cut and fill,” ujar Amsakar saat ditemui di Kantor DPRD Batam, Senin (21/7/2025).
Amsakar menyatakan bahwa perintah penghentian berlaku efektif seketika untuk mencegah dampak yang lebih buruk. “Kalau tidak salah sudah harus berhenti itu atau pagi ini. Tidak ada lagi aktivitas,” tegasnya.
Sebelumnya, proyek ini menuai protes keras dari masyarakat dan aktivis lingkungan yang khawatir akan potensi bencana longsor serta kerusakan ekosistem di area padat penduduk tersebut.
Sebagai tindak lanjut, BP Batam telah memberikan beberapa instruksi kepada pihak pelaksana proyek, di antaranya:
- Menghentikan Total: Semua aktivitas pemotongan bukit di bagian atas harus segera dihentikan sampai ada kejelasan lebih lanjut mengenai tingkat keamanannya.
- Pembersihan Material: Material galian yang sudah menumpuk harus segera dibersihkan atau diangkut untuk mengurangi beban pada tanah dan meminimalisir risiko retakan.
- Pengamanan Lokasi: Pihak terkait diminta untuk segera menuntaskan pekerjaan pengamanan di lokasi yang sudah terlanjur digali.
Amsakar juga meluruskan bahwa penghentian ini murni didasari alasan teknis dan keamanan, bukan masalah perizinan. “Tidak ada hubungan dengan administrasi, yang jelas kegiatan ini kami hentikan, sampai semua benar-benar clear,” pungkasnya.