Batam  

Berkunjung ke Yayasan True Love, MPI Kepri Salurkan Bantuan Untuk Lansia

Ketua MPI Kepri Susanna bersama para pengurus menyerahkan bantuan Paket sembako ke Yayasan True Love

Batam, Owntalk.co.id – Matahari Pagi Indonesia (MPI) Provinsi Kepulauan Riau kembali menunjukkan komitmennya dalam kegiatan sosial. Kali ini, MPI Kepri menyalurkan bantuan sembako kepada para lansia di Rumah Lansia Yayasan True Love. Yang berlokasi di Jl. Bumi Perkemahan Kav. Kabil Bestari, Kampung Nias A1 No. 11–17, Batam, Sabtu 12 Juli 2025.

Dipimpin langsung oleh Ketua MPI Kepri, Susanna mengatakan, Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin sosial MPI Kepri dengan semangat berbagi kepada sesama.

“Berbagi rezeki adalah cara terbaik untuk mensyukuri nikmat yang telah kita terima,” ujarnya.

Lanjut Susanna, Paket sembako disalurkan kepada para penghuni rumah lansia tersebut. Ini merupakan kegiatan sosial kedua yang dilakukan MPI Kepri dalam waktu dekat, setelah sebelumnya membagikan nasi kotak kepada para pengemudi ojek dan masyarakat yang membutuhkan.

“Dalam waktu dekat kami akan menggelar kegiatan senam pagi dan pembagian bubur gratis kepada masyarakat umum,” ujarnya.

Sementara itu, Pembina Yayasan True Love, Wilson Zalogo, menyambut baik kedatangan MPI Kepri. Ia mengungkapkan rasa syukur atas perhatian yang diberikan kepada rumah lansia yang telah berdiri selama 10 tahun tersebut.

“Kami sangat bersyukur MPI Kepri memilih kami sebagai lokasi kegiatan bansos. Di sini kami merawat orangtua dari berbagai latar belakang suku dan agama. Kami percaya bahwa kita bisa bersatu dalam kemanusiaan,” ujarnya.

Para pengurus MPI kepri berfoto bersama para lansia di Yayasan True Love

Saat ini, Yayasan True Love merawat 31 lansia dengan berbagai kondisi, terbagi dalam tiga kategori lansia telantar tanpa keluarga, lansia tidak mampu, dan lansia dengan keluarga namun memiliki kebutuhan khusus. Beberapa di antaranya juga merupakan orangtua penyandang autisme dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Wilson menjelaskan, yayasan ini awalnya hanya melayani dari rumah ke rumah, lalu menyewa ruko hingga akhirnya menempati tempat baru sejak dua minggu lalu. Selama 10 tahun, lebih dari 100 orangtua telah mendapatkan perawatan dari yayasan ini.

“Kami juga sudah mulai merawat anak-anak yatim. Namun, kami juga memikiki tantangan saat ini, seperti keterbatasan air bersih masih menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *