Bawa Sajam dan Ancam Bakar Orang Tua Korban, Aksi Premanisme Oknum LSM di Desa Tinjul Berujung ke Jalur Hukum

Tangkapan layar video viral aksi LSM ricuh di Desa Tinjul, Kabupaten Lingga.

Lingga, Owntalk.co.id – Sebuah video berdurasi 4 menit 24 detik yang memperlihatkan kericuhan di lokasi tambak udang Vaname Desa Tinjul, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, viral dan menjadi sorotan tajam dikalangan masyrakat Kabupaten Lingga.

Dalam video tersebut, terlihat sejumlah orang yang diduga merupakan oknum LSM dan warga melakukan aksi anarkis dan premanisme yang berujung pada tindakan kekerasan dan intimidasi.

Aksi tersebut diduga dipicu oleh sengketa lahan yang menjadi lokasi tambak udang, yang diketahui dikelola oleh BUMDes Desa Tinjul.

Dalam video, tampak salah satu oknum dengan emosi tinggi mendorong Kapolsek Singkep Barat hingga hampir terjatuh.

Bahkan, terdengar ancaman terhadap salah satu orang tua pengelola tambak, termasuk pernyataan akan membakar orang tua korban.

Menanggapi insiden tersebut, Kepala Desa Tinjul, Amren, didampingi kuasa hukumnya, melaporkan aksi tersebut ke Polres Lingga.

Menurutnya, tindakan itu bukan hanya merusak ketertiban umum, tetapi juga mengganggu kenyamanan warga dan mencoreng kewibawaan pemerintah desa.

“Kami menyayangkan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh salah satu ormas pada Minggu, 20 April 2025. Aksi itu tidak hanya berujung pada ancaman dan perusakan, tetapi juga dilakukan sambil membawa senjata tajam,” jelas Amren, Senin (21/4) lalu.

Amren menegaskan bahwa pihak desa telah berupaya menyelesaikan sengketa tersebut secara damai, termasuk melalui mediasi di tingkat Polsek Singkep Barat. Namun, ajakan dialog tersebut tidak diindahkan oleh kelompok yang bersangkutan.

“Ini bukan lagi soal klaim lahan sepihak. Ini sudah menyentuh ranah hukum dengan adanya pengancaman, perusakan, hingga penerobosan tanpa izin,” katanya.

Ia pun meminta aparat penegak hukum bertindak tegas untuk menindak segala bentuk aksi premanisme yang berkedok ormas atau LSM.

Amren menilai tindakan seperti ini berpotensi menghambat investasi dan menurunkan kepercayaan publik terhadap keamanan daerah.

“Tindakan semacam ini harus dihentikan. Kami harap kepolisian bisa segera mengusut dan menindak tegas pelaku-pelakunya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *