Kediri, Owntalk.co.id – Sebuah tragedi memilukan terjadi di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, di mana satu keluarga mencoba bunuh diri akibat terjerat pinjaman online (pinjol), Jum’at (13/12/2024).
Dalam insiden ini, pasangan suami istri, Danang (31) dan Minatun (29), ditemukan tergeletak setelah mencampurkan racun tikus ke dalam susu yang diberikan kepada kedua anak mereka.
Dikutip dari laporan Tribun Jatim, pasangan ini berusaha mengakhiri hidup bersama anak-anak mereka, MNP (8) dan MRS (2). Beruntung, anak sulung mereka, MNP, sempat memuntahkan susu yang diminumnya karena merasakan keanehan.
Namun, sayangnya, anak bungsu mereka, MRS, yang baru berusia dua tahun, tidak selamat.
“Anak pertama sudah dipulangkan karena tidak mengalami gejala serius. Ia hanya sempat meminum sedikit, lalu memuntahkannya. Namun, anak kedua tidak selamat,” ungkap Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, melalui Kanit Pidana Perempuan dan Anak (PPA), Ipda Hery Wiyono.
Danang dan Minatun berhasil selamat dan kini masih menjalani perawatan intensif di RS Simpang Lima Gumul (SLG). Mereka belum dapat dimintai keterangan mengenai insiden tragis ini.
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk pakaian yang terkena muntahan dan susu yang dicampur racun tikus. Barang bukti tersebut akan diperiksa di laboratorium forensik (labfor) di Surabaya pada Senin (16/12/2024).
Ipda Hery menjelaskan bahwa pihaknya juga akan memeriksa penjual racun tikus yang menjual bahan berbahaya tersebut kepada Danang dan Minatun.
“Kami telah mendeteksi penjual racun tikus di sekitar Polsek Ngancar. Berdasarkan keterangan saksi, ibu korban membeli racun tersebut pada Kamis siang,” terang Ipda Hery.
Hingga saat ini, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini. Namun, Danang dan Minatun dianggap memiliki peran penting dalam tragedi ini yang menewaskan MRS.
“Terduga pelaku laki-laki (Danang) mengetahui rencana itu dan tidak berusaha mencegahnya, bahkan seolah membantu melancarkan aksi tersebut. Ada kemungkinan keduanya menjadi tersangka, tetapi kami masih menunggu hasil penyelidikan dan bukti-bukti lainnya,” tambahnya.
Kasus ini mengungkapkan betapa seriusnya dampak dari keterjeratan utang pinjol, yang tidak hanya mempengaruhi individu, tetapi juga dapat berujung pada tragedi yang merenggut nyawa.