Jakarta, Owntalk.co.id – Indonesia telah dua tahun bebas dari serangan teroris. Prestasi membanggakan ini membuat peringkat Indonesia di Global Terrorism Index meningkat dari medium impacted menjadi low impacted.
Namun, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam), Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, tetap mengingatkan semua pihak untuk waspada.
Dalam acara Peluncuran Dokumen I-KHub BNPT Counter Terrorism and Violent Extremism (CT/VE) Outlook Tahun 2024 di Jakarta, Selasa (3/12/2024), Menko Polkam menekankan bahwa “zero terrorist attack” bukan berarti ancaman terorisme telah hilang.
“Sel teror mungkin tampak ‘tidur’, tapi pengalaman saya di intelijen menunjukkan terorisme bermetamorfosis, lebih canggih, dan memanfaatkan ruang siber untuk menyebarkan pahamnya secara global,” tegas Budi Gunawan.
Ia mengapresiasi kerja keras semua pihak dalam mencapai kondisi zero terrorist attack, tetapi menekankan pentingnya mempertahankan kondisi ini.
“Tugas kita adalah menjaga rasa aman masyarakat,” lanjutnya.
Budi Gunawan juga mengingat kembali dampak mengerikan serangan teror di masa lalu, seperti bom Sarinah (2016), teror Kampung Melayu (2017), dan bom gereja Surabaya (2018).
“Korban jiwa, kerugian materiil, dan rasa takut meluas di seluruh Indonesia,” kenangnya.
Oleh karena itu, meskipun Indonesia kini berada dalam kondisi aman, kewaspadaan tetap menjadi kunci utama dalam mencegah kebangkitan kembali terorisme.
Pemerintah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan setiap informasi mencurigakan.