Kepri Catat Inflasi Terkendali, Pariwisata Tetap Tumbuh Pesat

Konferensi pers Pemprov Kepri di Kantor BPS Kepri mengenai Indeks Harga Konsumen (IHK), Nilai Tukar Petani (NTP), transportasi dan pariwisata.

Tanjungpinang, Owntalk.co.idBadan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) merilis data ekonomi dan pariwisata bulan November 2024 yang menunjukkan kinerja ekonomi yang stabil.

Meskipun inflasi tahunan (y-o-y) mencapai 1,89% dengan IHK 106,63, angka ini dinilai terkendali. Inflasi tertinggi terjadi di Batam (2,04%), sementara Tanjungpinang mencatat inflasi terendah (0,97%).

Kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran, seperti kesehatan (4,24%) dan perawatan pribadi (8,57%), menjadi pendorong utama inflasi.

Sebaliknya, kelompok pendidikan dan perlengkapan rumah tangga justru mengalami penurunan harga. Inflasi bulanan (m-o-m) tercatat 0,24%, naik dari 106,38 pada Oktober.

Sektor pertanian menunjukkan penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 0,04% menjadi 103,72, dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) turun 0,05% menjadi 104,00.

Transportasi juga mengalami penurunan jumlah penumpang di sektor udara dan laut pada Oktober, masing-masing turun 4,80% dan 2,38%.

Namun, kabar baik datang dari sektor pariwisata. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kepri pada Oktober mencapai 137.999, meningkat 29,68% dibandingkan Oktober 2023, meskipun turun sedikit (3,66%) dibandingkan September 2024.

Kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) periode Januari-Oktober 2024 tercatat sangat menggembirakan, mencapai 2.838.778, naik 54,01% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang juga meningkat menjadi 55,66%.

Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati dalam konferensi persnya, Senin (2/11/2024) menyatakan bahwa data November 2024 menunjukkan stabilitas ekonomi Kepri dengan inflasi yang terkendali.

Ia menekankan bahwa pariwisata tetap menjadi sektor andalan yang mendorong pemulihan ekonomi daerah.

“Peningkatan kunjungan wisnus yang signifikan menjadi bukti kekuatan sektor ini,” tutup Margaretha.

Exit mobile version