Batam  

Banjir dan Longsor di Rusun Mukakuning Batam Sebabkan Kemacetan Parah

Banjir dan Longsor di Rusun Muka Kuning Batam Sebabkan Kemacetan Parah

Batam, Owntalk.co.id – Arus lalu lintas di sepanjang ruas Jalan Ahmad Yani, mulai dari depan Stadion Tumenggung Abdul Jamal hingga Dam Mukakuning, mengalami kemacetan parah pada Jumat (22/11) sore. Kondisi ini dipicu oleh banjir dan longsoran tanah yang terjadi di seberang Rusunawa Mukakuning pada ruas jalan menuju Batuaji.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Batam sepanjang siang hingga sore hari menyebabkan pinggiran jalan di lokasi tersebut longsor. Material tanah dari longsoran terbawa arus banjir dan menutupi jalan, sehingga menghambat laju kendaraan yang melintas.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa longsor terjadi di area proyek pematangan lahan yang berada di seberang Rusunawa Mukakuning milik Pemko Batam. Proyek pemotongan bukit atau cut and fill ini menyebabkan lereng di pinggir jalan menjadi rapuh. Meskipun longsoran relatif kecil, dampaknya sangat besar terhadap kondisi jalan. Lumpur dan material tanah memenuhi ruas jalan hingga menyebabkan banjir dan drainase tersumbat.

Ilham, salah seorang warga Rusunawa Mukakuning, mengungkapkan bahwa permasalahan ini mulai muncul sejak proyek pemotongan bukit berlangsung. “Banjir semakin parah setelah ada proyek pemotongan bukit. Tanah terbawa arus air hujan hingga berserakan di jalan raya dan drainase, sehingga sedikit hujan saja langsung banjir,” keluhnya.

Kondisi ini membuat para pengguna jalan mengeluhkan buruknya fasilitas umum yang terpengaruh oleh proyek tersebut. Selain mengganggu aktivitas warga, banjir dan longsor juga meningkatkan risiko kecelakaan. Warga berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan tegas terhadap proyek yang berdampak buruk pada lingkungan dan infrastruktur publik.

Para pengguna jalan juga mendesak agar upaya perbaikan segera dilakukan, termasuk pembersihan material longsoran dan perbaikan drainase untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kondisi seperti ini dianggap tidak hanya merugikan masyarakat tetapi juga mencerminkan kurangnya perhatian terhadap dampak lingkungan dari kegiatan pembangunan.

Exit mobile version