Jakarta, Ontalk.co.id – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, menegaskan bahwa penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang terikat dengan ikatan dinas wajib kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya. Pernyataan ini disampaikan Satryo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).
Penerima beasiswa yang terikat ikatan dinas mencakup Aparatur Sipil Negara (ASN), personel Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polri. “Kalau mereka awalnya berasal dari instansi, mereka harus pulang,” ujar Satryo.
Berbeda dengan penerima yang memiliki ikatan dinas, mereka yang tidak terkait instansi tidak diwajibkan langsung kembali ke Indonesia. Hal ini, menurut Satryo, didasari oleh kenyataan sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan di Tanah Air.
“Pemerintah sebenarnya berharap semua penerima LPDP bisa pulang. Namun, kita memahami bahwa menyediakan lapangan pekerjaan untuk mereka bukan hal yang mudah. Jadi, mereka bisa melanjutkan pekerjaan atau pendalaman ilmu di luar negeri dulu sebelum kembali,” jelas Satryo.
Ke depan, beasiswa LPDP akan difokuskan pada bidang sains dan teknologi untuk mendukung program strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, seperti swasembada pangan dan energi.
“Kami putuskan fokus ke sains dan teknologi untuk mendukung program Presiden, termasuk swasembada pangan dan energi,” tegas Satryo.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Saintek), Stella Christie, sebelumnya menyebutkan bahwa pihaknya tengah mengevaluasi alokasi dana LPDP. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa penggunaan dana benar-benar optimal dan tepat sasaran.
“Perlu kami kaji ulang, terutama dana yang sebagian besar digunakan untuk program magister. Apakah dana tersebut telah memberikan manfaat yang maksimal?” kata Stella, sebagaimana dikutip dari Antara pada Jumat (1/11).
Kewajiban pulang bagi penerima beasiswa LPDP dengan ikatan dinas ini diharapkan dapat menguatkan kontribusi langsung mereka pada pembangunan Indonesia.
Namun, pemerintah juga menyadari tantangan besar dalam menyediakan peluang kerja dan lingkungan yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam negeri.
Dengan fokus baru LPDP pada sains dan teknologi, pemerintah berharap bisa mencetak sumber daya manusia yang kompeten untuk mendukung keberhasilan program strategis nasional.