Polri Apps
banner 728x90
Berita  

Tentara Israel Bakar Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Jakarta, Owntalk.co.id – Setelah serangan artileri dan pengepungan pada Sabtu dini hari (19/10), Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, yang dibangun atas sumbangan masyarakat Indonesia, dibakar oleh tentara Israel pada Senin (21/10).

Kejadian ini mengejutkan dunia internasional dan memicu kemarahan masyarakat Indonesia serta komunitas global.

Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa tentara Israel membakar lantai atas RS Indonesia yang terletak di Gaza utara. Visual pembakaran rumah sakit tersebut menyebar luas di media sosial, memperlihatkan kondisi bangunan yang terbakar hebat.

Media UEA, The National, turut melaporkan bahwa RS Indonesia di Kota Beit Lahia menjadi “sasaran langsung” tentara Israel, menurut keterangan dari Kementerian Kesehatan Gaza.

Selain pembakaran, generator listrik rumah sakit dibom oleh tentara Zionis, menyebabkan pemadaman total.

“Pasien-pasien meninggal setelah terputus dari perangkat oksigen karena ketiadaan listrik,” ujar perwakilan Kementerian Kesehatan Gaza.

Lebih buruk lagi, tentara Israel membatasi pergerakan staf dan pasien di rumah sakit, yang terjebak dalam pengepungan. Akibatnya, para staf terpaksa menguburkan jenazah pasien di dalam kompleks rumah sakit.

Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan bahwa akibat situasi yang mencekam ini, banyak korban terluka tidak dapat diselamatkan karena fasilitas medis tidak bisa berfungsi secara maksimal.

“Pilihan untuk memprioritaskan perawatan bagi yang terluka tidak ada lagi. Banyak dari mereka dibiarkan mati kehabisan darah karena jumlah korban yang sangat banyak,” jelas pihak Kemenkes Gaza.

MER-C, organisasi yang menginisiasi pendirian RS Indonesia, mengecam keras tindakan Israel tersebut. Dalam pernyataannya, MER-C menegaskan bahwa RS Indonesia, yang dibangun sejak 2011 dengan dukungan donasi masyarakat Indonesia, telah menjadi fasilitas kesehatan utama bagi warga Gaza utara.

RS ini juga melambangkan dukungan rakyat Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.

“Rumah Sakit Indonesia telah menjadi simbol harapan bagi warga Palestina untuk meraih kemerdekaan. Namun, serangan brutal ini menunjukkan pelanggaran kemanusiaan yang terus berulang,” ujar MER-C dalam pernyataan resminya pada 20 Oktober 2024.

Sejak penyerahan rumah sakit ke pemerintah Palestina pada tahun 2016, MER-C terus mendukung operasional rumah sakit hingga pecahnya konflik di Gaza pada tahun 2023.

Menanggapi serangan ini, MER-C menuntut penghentian segera atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel.

“Kejahatan kemanusiaan yang terencana dan berulang ini harus dihentikan. Tidak ada argumen atau rasionalisasi yang bisa diterima untuk membenarkan serangan ini,” tegas MER-C.

RS Indonesia di Gaza, sebelum serangan, dikenal sebagai salah satu rumah sakit terbaik dalam hal fasilitas medis dan merupakan rumah sakit terbesar kedua di Jalur Gaza.

Kini, dengan kondisi yang memprihatinkan setelah serangan brutal, RS ini menjadi simbol kekejaman perang yang terus menimpa rakyat Palestina.

Serangan terhadap fasilitas kesehatan ini menambah panjang daftar kejahatan yang dilakukan oleh tentara Israel dalam konflik di Gaza, mengundang kecaman dari berbagai pihak, termasuk Indonesia yang selama ini aktif mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *