Karimun, Owntalk.co.id – Tumpukan sampah di Pasar Puan Maimun, Kabupaten Karimun, sudah menimbulkan bau busuk dan dipenuhi ulat, membuat aktivitas di pasar menjadi terganggu. Kondisi ini dikeluhkan oleh pedagang dan pengunjung pasar, pada Kamis (26/9/2024).
Salah satu pedagang yang tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan kekecewaannya terkait penumpukan sampah yang belum diatasi.
“Penumpukan sampah ini sangat mengganggu. Baunya sudah sangat menyengat dan bahkan sudah ada ulat-ulat yang muncul. Kami benar-benar merasa terganggu dengan kondisi ini,” ungkapnya.
Pedagang tersebut berharap agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera mengambil tindakan untuk menangani penumpukan sampah yang telah mengganggu kenyamanan di pasar.
Ia menyebut, tidak hanya para pedagang, pembeli pun turut terdampak oleh aroma busuk yang menyelimuti area pasar.
“Kami tidak tahu apa penyebab penumpukan sampah ini, tapi kami sangat berharap dinas terkait segera menyelesaikan masalah ini agar pasar kembali nyaman,” tambahnya.
Saat dikonfirmasi terkait masalah ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karimun, Rita, menjelaskan melalui pesan WhatsApp bahwa kerusakan alat menjadi kendala utama dalam pengangkutan sampah.
“Iya pak, amrol (alat pengangkut sampah) kami sedang rusak. Untuk sementara, kami akan mengangkut sampah menggunakan truk, tetapi dua unit truk saat ini sedang dalam perbaikan di bengkel. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujarnya.
DLH Karimun berjanji akan segera mengatasi penumpukan sampah secepat mungkin, meski dengan keterbatasan armada.
Rita menyampaikan permohonan maaf dan berjanji bahwa pihaknya sedang berupaya untuk memperbaiki situasi di Pasar Puan Maimun demi kenyamanan bersama.
Tumpukan sampah yang dibiarkan terlalu lama bukan hanya mengganggu aktivitas pasar, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dan menurunkan kualitas lingkungan sekitar.
Masyarakat berharap masalah ini bisa segera diselesaikan untuk menciptakan lingkungan pasar yang lebih sehat dan nyaman bagi semua pihak.