Ansar Paparkan Rencana Pembangunan Monumen Bahasa di Hadapan Wapres dan Dirjen CK Kementerian PUPR

Gubernur Ansar Ahmad memberikan sambutan di hadapan Wapres RI dan Dirjen CK Kementerian PUPR.

Tanjungpinang, Owntalk.co.id – Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, memanfaatkan kunjungan kerja Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin, ke Tanjungpinang sebagai momentum strategis untuk mengajukan tambahan anggaran dari pemerintah pusat guna pembangunan Monumen Bahasa di Pulau Penyengat.

Dalam sambutannya di hadapan Wapres Ma’ruf Amin dan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, Gubernur Ansar menjelaskan bahwa pembangunan Monumen Bahasa sangat penting untuk melestarikan budaya dan sejarah Pulau Penyengat, serta sebagai simbol identitas nasional.

“Monumen ini sangat diperlukan sebagai upaya melestarikan budaya dan menjaga sejarah yang telah lama terukir di tanah Kepulauan Riau,” ujar Gubernur Ansar saat menghadiri peresmian Pasar Encik Puan Perak, Senin (9/9).

Gubernur Ansar merujuk pada sejarah perjuangan Raja Ali Haji, seorang intelektual terkemuka dan penulis dari Kesultanan Riau-Lingga pada abad ke-19, yang juga merupakan Pahlawan Nasional asal Kepulauan Riau.

Raja Ali Haji dikenal atas kontribusinya dalam memperkenalkan bahasa Melayu yang kemudian berkembang menjadi Bahasa Indonesia.

“Raja Ali Haji memiliki peran besar dalam mempersatukan bangsa melalui karyanya, Gurindam 12 yang ditulis pada tahun 1847, serta kitab pengetahuan bahasa pada tahun 1858 yang menjadi cikal bakal Bahasa Indonesia,” jelasnya.

Monumen Bahasa yang direncanakan ini akan dibangun di atas lahan seluas 2.000 meter persegi dengan perkiraan biaya sebesar Rp89,9 miliar.

Gubernur Ansar menyatakan bahwa Rp25 miliar telah dianggarkan melalui APBD tahun 2025, sementara sisanya, sekitar Rp65 miliar, diharapkan bisa didukung oleh pemerintah pusat, termasuk melalui bantuan Wakil Presiden dan Kementerian PUPR.

“Saya juga sudah berdiskusi dengan Ibu Diana terkait kebutuhan pendanaan ini,” tambah Gubernur Ansar.

Sebagai penutup, Gubernur Ansar mengutip pidato Presiden RI ke-4, Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid, pada 29 April 2000 di Pekanbaru, yang memberikan apresiasi terhadap jasa besar Raja Ali Haji dalam menciptakan Bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa.

“Penghargaan ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya peran Raja Ali Haji dalam sejarah bangsa kita,” tutup Gubernur Ansar.

Exit mobile version