Selamat Jalan Nyat Kadir; Tokoh Restorasi di Kepri

Nyat Kadir.

Batam, Owntalk.co.id – Kabar mengejutkan di siang, Minggu, 1 September 2024 ini buat umumnya warga Kepulauan Riau, dan khususnya warga Partai NasDem. Kenapa tidak, wali kota Batam pertama di era otonomi itu, Nyat Kadir, yang juga tokoh pendidikan dan tokoh budaya di Kepulauan Riau, telah tiada. Dia meninggalkan banyak jejak teladan bagi generasi selanjutnya.

”Beliau adalah guru bagi saya, dan perjalanan hidupnya patut diteladani dalam berbagai bidang. Sosok yang tenang, namun selalu gigih dalam meraih cita-citanya. Mulai dari seorang pendidik di tingkat dasar, lalu kemudian berkiprah di bidang birokrasi dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, hingga terjun ke dunia politik, menjadi wali kota dan terakhir menjadi Anggota DPR RI,” kenang Erwandi Umar, seorang pengusaha Batam yang kini bermukim di Pekanbaru, 1/9/2024.

Tak kenal menyerah, sepertinya begitu tekad Nyat Kadir, ketika dia mencoba berjuang di bidang politik untuk menjadi Gubernur Kepri pada Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 2004 dan 2009. Namun kedua kontestasi pemilu itu tidak membawa keberuntungan baginya. Tanpa kenal menyerah, kemudian Nyat Kadir masuk dalam gerbong pertama Partai NasDem di 2012 sebagai Ketua Dewan Penasehat di Kepri, yang menghantarkan menjadi anggota DPR RI pada 2014 dan 2019.

Demikian sekilas perjalanan Nyat Kadir dalam berbagai bidang yang digelutinya. Namun hari ini, tepatnya pukul 14.10 WIB, Minggu, 1 September 2024, langkah tak kenal menyerah Nyat Kadir harus berhenti. Dia tutup usia dengan tenang di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, dalam usia 75 tahun menjelang 76 tahun. Kabar meninggalnya tokoh budaya, yakni sebagai Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam itu tentu mengagetkan masyarakat Kepulauan Riau.

Selama menjabat sebagai Wali Kota Batam, Nyat Kadir memberikan dampak yang signifikan dalam kemajuan kawasan Batam dan sekitarnya, demikian tulis media nasional mengenal jasa Nyat Kadir. Diketahui Nyat Kadir menjabat sebagai Wali Kota Batam periode 2001-2005. Nyat Kadir memang dikenal sebagai sosok yang inspiratif, terutama di bidang riset budaya, sebagai tokoh sentral dalam memperjuangkan Sultan Mahmud Riayat Syah sebagai Pahlawan Nasional asal Kesultanan Riau Lingga, dan juga musik ensambel Melayu.

Selain aktif di Lembaga Adat Melayu (LAM), dia juga banyak berkiprah di bidang organisasi kepemudaan semasa muda, yakni Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan masih banyak lagi. Nyat Kadir, dalam hidupnya banyak membela kaum sesama guru, dengan meningkatkan gaji dan insentif melalui keputusan pemerintah daerah Kota Batam.

Menjelang wafat, Nyat Kadir sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta selama 11 hari. ”Ya, kekurangan oksigen dalam darah, operasi batu empedu, komplikasi hingga masalah pada paru-paru dialami Nyat Kadir,” tutur seorang kerabat Nyat Kadir kepada wartawan.

Nyat Kadir lahir di Panggak Laut, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, pada 18 Maret 1949. Sebagai seorang pemimpin yang berpengalaman, Kepergian Nyat Kadir meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Kepulauan Riau, khususnya Partai NasDem dan keluarga besar LAM Kota Batam.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada Almarhum di alam barzakh dan menguatkan keluarga yang ditinggalkan. Aamiin Yaa Robbal’alamiin. (*)

Exit mobile version